tag:blogger.com,1999:blog-66609229269642664792024-03-14T06:26:23.106-07:00Dunia Teknologyberbagi ilmu seputar teknologi dan lainnya.
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-70761083048324680172014-01-07T22:51:00.001-08:002014-01-07T22:51:20.587-08:00SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">SEJARAH DAN PEKEMBANGAN KOMPUTER</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur
yang telah dirumuskan. Komputer berasal dari kata computere artinya
menghitung aritmatika. Komputer secara umu digunakan untuk proses
perhitungan artimatika, tanpa mesin pembantu. Menurut Barnhart Concise
Dictionary of Etymology, kata tersebut digunakan dalam bahasa Inggris
pada tahun 1646 sebagai kata untuk "orang yang menghitung" kemudian
menjelang 1897 juga digunakan sebagai "alat hitung mekanis". Selama
Perang Dunia II kata tersebut menunjuk kepada para pekerja wanita
Amerika Serikat dan Inggris yang pekerjaannya menghitung jalan artileri
perang dengan mesin hitung</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">Pengertian Komputer</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><b>DEFINISI KOMPUTER MENURUT BEBERAPA PARA AHLI</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Komputer berasal dari bahasa latin yaitu 'computare' yang berarti arti
menghitung. Karena luasnya bidang tentang ilmu komputer, para pakar dan
peneliti sedikit saling berbeda dalam mendefinisikan apa itu komputer.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat
menerima informasi input secara digital, lalu memprosesnya sesuai dengan
program yang tersimpan didalam memorinya, dan kemudian menghasilkan
output atau keluaran berupa informasi (McGraw-Hill, 2001).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa definisi komputer menurut beberapa buku komputer adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
Komputer Menurut buku Computer Annual (Robert H. Blissmer) :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
Menerima input atau masukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Memproses input tersebut sesuai dengan programnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan</div>
<div style="text-align: justify;">
Menyediakan output atau keluaran dalam bentuk informasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Komputer Menurut buku Computer Today (Donlad H. Sanders) :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan
tepat serta akuran yang telah dirancang dan diorganisasikan supaya
secara otomatis menerima dan menyimpan data input atau masukan, kemudian
memprosesnya dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu
langkah-langkah, instruksi-instruksi program yang tersimpan di memori
(stored program).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari berbagai banyak pendapat di atas, maka dapat disimpulkan secara
umum bahwa komputer merupakan suatu peralatan elektronik yang dapat
menerima input, mengolah input dengan menggunakan suatu program yang
tersimpan didalam memori komputer, memberikan output yang berupa
informasi dan dapat menyimpan program serta hasil pengolahan dalam suatu
media penyimpanan seperti hardisk, flashdisk atau penyimpanan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;">peristiwa komputer </span></b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
selamat siang kawan dekat seluruhnya hari ini tulisan saya meluncur
sejumalah 16 tulisan perihal ini saya jalankan sebab terbatasnya
pelayanan internet sekarang dikampung lantas perlu di tulis satu kali
didalam 1 minggu. kesempatan ini saya dapat mengulas berkenaan peristiwa
komputer kita sebagai pengguna komputer dari dulu sampai sekarang
mestinya perlu juga tahu bagaimana peristiwa dari komputer itu sendiri. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
komputer di luncurkan sebagian generasi dari genrasi pertama sampai ke generasi kelima dan komputer waktu saat ini ini. </div>
</div>
<br />
<br />
<br />
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur
yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk
menggambarkan orang yang pekerjaannya melakukan perhitungan aritmatika,
dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan
kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir
eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern
dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.<br /><br />Secara
luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik
yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara
komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi
berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah
meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer. Tanpa
printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah data,
namun sebatas terlihat di layar monitor belum dalam bentuk print out.<br /><br />Dalam
definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator
mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer
elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti
luas seperti <span style="font-style: italic;">“komputer”</span> adalah <span style="font-style: italic;">“yang memproses informasi”</span> atau <span style="font-style: italic;">“sistem pengolah informasi.”</span><br /><br />Saat
ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak
sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah
komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Generasi Pertama (1944-1959)</span><br /><img alt="http://hermawayne.blogspot.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin9ewHr0fIdXjZAJZ1JrHLiz5sG9VNL32LqIrgsP_9uh5XtV8b8juGUNKQ9s6u-jTCIwef8uoSe4XrwcHpr2NJIySF9cwAH8nSabpvHY9ILMIRU3hWiDl9eW5F7dE5kzl1jmcyICVegAaB/s400/Eniac__Komputer_Generasi_Pertama__1944_1959_.jpg" /><br />Tabung
hampa udara sebagai penguat sinyal, merupakan ciri khas komputer
generasi pertama. Pada awalnya, tabung hampa udara (vacum-tube)
digunakan sebagai komponen penguat sinyal. Bahan bakunya terdiri dari
kaca, sehingga banyak memiliki kelemahan, seperti: mudah pecah, dan
mudah menyalurkan panas. Panas ini perlu dinetralisir oleh komponen lain
yang berfungsi sebagai pendingin.<br /><br />Dan dengan adanya komponen
tambahan, akhirnya komputer yang ada menjadi besar, berat dan mahal.
Pada tahun 1946, komputer elektronik di dunia yang pertama yakni ENIAC
selesai dibuat. Pada komputer tersebut terdapat 18.800 tabung hampa
udara dan berbobot 30 ton. begitu besar ukurannya, sampai-sampai
memerlukan suatu ruangan kelas tersendiri.<br /><br />Pada gambar nampak
komputer ENIAC, yang merupakan komputer elektronik pertama di dunia yang
mempunyai bobot seberat 30 ton, panjang 30 M dan tinggi 2.4 M dan
membutuhkan daya listrik 174 kilowatts.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Generasi Kedua (1960-1964)</span><br /><img alt="http://hermawayne.blogspot.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidJplG9_p1PcmqQaGXBcC8PvyQYwHBhsLXbh4hSmCLOB6SuTDQCHtCvSB0S-ubNV0gIjPW5kSWHy9Eg7NCmRAdbCZG2F0SPSOPIUf2Kh8jShsxZW6aSh8vHlqEUGDL0Lcp21WCWwx2dAw/s400/IBM.7000.1963.102646611.lg.jpg" /><br />Transistor merupakan ciri khas komputer generasi kedua. Bahan bakunya terdiri atas 3 lapis, yaitu: <span style="font-style: italic;">“basic”</span>, <span style="font-style: italic;">“collector”</span> dan <span style="font-style: italic;">“emmiter”</span>.
Transistor merupakan singkatan dari Transfer Resistor, yang berarti
dengan mempengaruhi daya tahan antara dua dari 3 lapisan, maka daya
(resistor) yang ada pada lapisan berikutnya dapat pula dipengaruhi.
Dengan demikian, fungsi transistor adalah sebagai penguat sinyal.
Sebagai komponen padat, tansistor mempunyai banyak keunggulan seperti
misalnya: tidak mudah pecah, tidak menyalurkan panas. Dan dengan
demikian, komputer yang ada menjadi lebih kecil dan lebih murah.<br /><br />Pada
tahun 1960-an, IBM memperkenalkan komputer komersial yang memanfaatkan
transistor dan digunakan secara luas mulai beredar di pasaran. Komputer
IBM-7090 buatan Amerika Serikat merupakan salah satu komputer komersial
yang memanfaatkan transistor. Komputer ini dirancang untuk menyelesaikan
segala macam pekerjaan baik yang bersifat ilmiah ataupun komersial.
Karena kecepatan dan kemampuan yang dimilikinya, menyebabkan IBM 7090
menjadi sangat popular. Komputer generasi kedua lainnya adalah: IBM
Serie 1400, NCR Serie 304, MARK IV dan Honeywell Model 800.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Generasi Ketiga (1964-1975)</span><br /><img alt="http://hermawayne.blogspot.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWHQd7yskowLSPL-BMTWS5RVDc28p9YeGv2B97ShfO732fAEG_cJFV3r3ym9de1ZvNalkVSp1pcHbcwBkIPBzADiw4gdMV91ZDqLcZsEUDDNtzyDioKC8-0SrWjInUw3NiNBuM9jBh6-Q/s400/IBM_S360_4.jpg" /><br />Konsep
semakin kecil dan semakin murah dari transistor, akhirnya memacu orang
untuk terus melakukan berbagai penelitian. Ribuan transistor akhirnya
berhasil digabung dalam satu bentuk yang sangat kecil. Secuil silicium
yag mempunyai ukuran beberapa milimeter berhasil diciptakan, dan inilah
yang disebut sebagai Integrated Circuit atau IC-Chip yang merupakan ciri
khas komputer generasi ketiga. Cincin magnetic tersebut dapat
di-magnetisasi secara 1 arah ataupun berlawanan, dan akhirnya
men-sinyalkan kondisi <span style="font-style: italic;">“ON”</span> ataupun <span style="font-style: italic;">“OFF”</span>
yang kemudian diterjemahkan menjadi konsep 0 dan 1 dalam system
bilangan biner yang sangat dibutuhkan oleh komputer. Pada setiap bidang
memory terdapat 924 cincin magnetic yang masing-masing mewakili 1 bit
informasi. Jutaan bit informasi saat ini berada di dalam 1 chip tunggal
dengan bentuk yang sangat kecil.<br /><br />Komputer yang digunakan untuk
otomatisasi pertama dikenalkan pada tahun 1968 oleh PDC 808, yang
memiliki 4 KB (kilo-Byte) memory dan 8 bit untuk core memory.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Generasi Keempat (1975-Sekarang)</span><br /><img alt="http://hermawayne.blogspot.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUMXxP44X1o0wgFVfkGhNpMmLghLamGlizo3bcpMKWEYqzxCchZD-cfQ7N-buh7P_UIxpK4dcNC5ran_xkvOEghOw0cdWWIIq3Rss2WT4KTyBb9hJCJGK-EYe2kbFrmguBLgfyUP4L11I/s260/apple-I.jpg" /> <img alt="http://hermawayne.blogspot.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGN1b9wCEPTOdVHjV20OsQyYykO_sYyt8FVbr2FGM6Xe2Pvvev01Gfj_4aFu65qqY5ZSV7v4-vMue2CbwGEasVtvr5w55JAy1TBertbBhsKdr9_lapsYbxqhCpwSi-JWUy-w3BDhk_Jns/s260/thm_Zilog_Z80_TRS-80.jpg" /><br />Microprocessor
merupakan chiri khas komputer generasi keempat yang merupakan pemadatan
ribuan IC ke dalam sebuah Chip. Karena bentuk yang semakin kecil dan
kemampuan yang semakin meningkat dan harga yang ditawarkan juga semakin
murah. Microprocessor merupakan awal kelahiran komputer personal.<br /><br />Pada
tahun 1971, Intel Corp kemudian mengembangkan microprocessor pertama
serie 4004. Contoh generasi ini adalah Apple I Computer yang
dikembangkan oleh Steve Wozniak dan Steve Jobs dengan cara memasukkan
microprocessor pada circuit board komputer. Di samping itu, kemudian
muncul TRS Model 80 dengan processor jenis Motorola 68000 dan Zilog Z-80
menggunakan 64Kb RAM standard. Komputer Apple II-e yang menggunakan
processor jenis 6502R serta Ram sebesar 64 Kb, juga merupakan salah satu
komputer PC sangat popular pada masa itu. Operating Sistem yang
digunakan adalah: CP/M 8 Bit. Komputer ini sangat populer pada awal
tahun 80-an.<br /><br />IBM mulai mengeluarkan Personal Computer pada
sekitar tahun 1981, dengan menggunakan Operating System MS-DOS 16 Bit.
Dikarenakan harga yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan komputer
lainnya, di samping teknologinya jauh lebih baik serta nama besar dari
IBM sendiri, maka dalam waktu yang sangat singkat, komputer ini menjadi
sangat popular.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">5. Generasi Kelima (Sekarang – Masa depan)</span><br /><img alt="http://hermawayne.blogspot.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmGRTGabba6QoUFoatKOSWXbxkDCZtmTFjq7gmAVDlR_oYcsY76KvM9i9ZrdknMVhX1W9Toy69gHSU5o0JKT5RHpRl4Iv5tiS2SN2-zFTuorqxJA4mJak10CzKJnlukkjCmUe5p3FILvE/s400/Alienware-M17x-gaming-laptop.jpg" /><br />Pada
generasi ini ditandai dengan munculnya: LSI (Large Scale Integration)
yang merupakan pemadatan ribuan microprocessor ke dalam sebuah
microprocesor. Selain itu, juga ditandai dengan munculnya microprocessor
dan semi conductor. Perusahaan-perusahaan yang membuat micro-processor
di antaranya adalah: Intel Corporation, Motorola, Zilog dan lainnya
lagi. Di pasaran bisa kita lihat adanya microprocessor dari Intel dengan
model 4004, 8088, 80286, 80386, 80486, dan Pentium. Pentium-4 merupakan
produksi terbaru dari Intel Corporation yang diharapkan dapat menutupi
segala kelemahan yang ada pada produk sebelumnya, di samping itu,
kemampuan dan kecepatan yang dimiliki Pentium-4 juga bertambah menjadi 2
Ghz. Gambar-gambar yang ditampilkan menjadi lebih halus dan lebih
tajam, di samping itu kecepatan memproses, mengirim ataupun menerima
gambar juga menjadi semakin cepat.<br /><br />Pentium-4 diproduksi dengan
menggunakan teknologi 0.18 mikron. Dengan bentuk yang semakin kecil
mengakibatkan daya, arus dan tegangan panas yang dikeluarkan juga
semakin kecil. Dengan processor yang lebih cepat dingin, dapat
dihasilkan kecepatan MHz yang lebih tinggi. Kecepatan yang dimiliki
adalah 20 kali lebih cepat dari generasi Pentium 3.<br /><br />Packard Bell
iXtreme 4140i merupakan salah satu PC komputer yang telah menggunakan
Pentium-4 sebagai processor dengan kecepatan 1.4 GHz, memory RDRAM 128
MB, Harddisk sebesar 40 GB (1.5 GB digunakan untuk recovery), serta
video card GeForce2 MX dengan memory 32 MB. HP Pavilion 9850 juga
merupakan PC yang menggunakan Pentium-4 untuk processornya dengan
kecepatan 1.4 GHz. PC Pentium-4 Hewllett-Packard ini dating dengan
dominan warna hitam dan abu-abu. Dibandingkan dengan PC lainnya,
Pavilion merupakan PC Pentium-4 dengan fasilitas terlengkap. Memory yang
dimiliki sebesar RDRAM 128 MB, Harddisk 30 GB dengan monitor sebesar 17
inchiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-23381819937690172792013-08-01T10:23:00.001-07:002013-08-01T10:30:04.032-07:00 SISTEM KEMUDI PADA KENDARAAN<br />
<span style="font-size: large;"><b> </b><b>PENGERTIAN SISTEM KEMUDI PADA MOBIL</b></span><br />
<b><br /></b>
Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara,membelokkan roda depan. Bila roda kemudi diputar, kolom kemudi<br />
meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar
momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk<br />
menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).<br />
<br />
Ada dua model sistem kemudi yang umum digunakan pada mobil,yaitu model recirculating ball dan model rack dan pinion<br />
<br style="background-color: white; color: #5b603a; font-family: Arial; font-size: 13px; line-height: 18.1875px;" />
<a href="http://otomotif.web.id/image/3.14.jpg" style="background-color: white; color: #7a7572; font-family: Arial; font-size: 13px; line-height: 18.1875px; text-decoration: initial;"><span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: 13px; line-height: 18.1875px;"></span><img align="bottom" alt="" border="0" hspace="0" src="http://otomotif.web.id/image/3.14.jpg" style="border-width: 0px;" /></a><br />
<br />
<span id="google-navclient-hilite" style="background-color: yellow; font-family: Arial; font-size: 13px; line-height: 18.1875px;"><span id="google-navclient-hilite"><img align="bottom" alt="" border="0" hspace="0" src="http://otomotif.web.id/image/3.15.jpg" /></span></span><br />
<br />
<br />
<b>Kolom kemudi (steering column) </b><br />
Kolom kemudi terdiri atas main shaft yang meneruskan putaran<br />
roda kemudi ke roda gigi kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat<br />
main shaft ke bodi. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan<br />
bergigi.<br />
Di ujung inilah roda kemudi diikat dengan sebuah mur<br />
Bagian-bagian dari kolom kemudi ditunjukkam pada<br />
<img height="275" src="http://otomotif.web.id/image/3.16.jpg" width="400" /><br />
<br />
<br />
2. Roda gigi kemudi (steering gear) <br />
Roda gigi kemudi selain berfungsi mengarahkan roda depan, juga<br />
berfungsi sebagai gigi reduksi untuk memperbesar momen agar <br />
kemudi menjadi ringan dan gangguan-gangguan terhadap roda tidak<br />
langsung dirasakan oleh pengemudi.<br />
<br />
Ada beberapa jenis roda gigi kemudi, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah jenis recirculating ball dan pinion<br />
<br />
<img height="400" src="http://otomotif.web.id/image/3.17.jpg" width="306" /><br />
<br />
<br />
Janis recirculating ball digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komercialsedangkan jenis rack dan pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang. <br />
sambungan-sambungan kemudi (steering linkage)<br />
<br />
Walaupun mobil bergerak naik-turun, gerakan roda kemudi harus dapat
diteruskan ke roda·roda dengan sangat tepat (akurat) setiap saat, untuk
ilu diperlukan sambungan-sambungan kemudi (steering linkage. Babarapa
model sambungan·sambungan kemudi<br />
suspensi rigid<br />
<br />
<img height="183" src="http://otomotif.web.id/image/3.19.jpg" width="400" /><br />
<b>suspensi independen </b><br />
<img height="185" src="http://otomotif.web.id/image/3.20.jpg" width="400" /><br />
<img height="173" src="http://otomotif.web.id/image/3.21.jpg" width="400" /><br />
<br />
<b>Power steering</b><br />
Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi tenaga pengemudian
saat mobil bergerak pada putaran rendah dem menyesuainya pada tingkat
tertentu bila kendaraan bererak mulai kecepatan<br />
sedang sampai kecepatan tinggi.<br />
<br />
Pada sistem power steering terdapat<br />
bosster hidraulis yang ditempatkan di bagian tengah mekanisme kemudi.<br />
Power steering model integral<br />
<img height="271" src="http://otomotif.web.id/image/3.22.jpg" width="400" /><br />
memperlihatkan mekanisme power steering model<br />
integral. Bagian utamanya terdiri atas tangki reservoir (berisi fluida),<br />
vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis, gear box yang berisi
control valve, power pinton, dan steerig gear (jenis recirculating
balt).<br />
pipa-pipa yang mcngalirkan fluida dan selang-selang fleksibel.<br />
Power sfeering model rack dan pinion<br />
Power steering model ini mekanismenya sama dengan model integral, tetapi
control valvenya termasuk di dalam gear housing dan power pistonnya
terpisah di dalam power cylinder.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="http://otomotif.web.id/image/3.23.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="249" src="http://otomotif.web.id/image/3.23.jpg" width="400" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<i><span style="font-size: x-small;"><br /></span></i>
<i><span style="font-size: x-small;">di poskan oleh rizky setyo</span></i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-33562549594814468992013-08-01T10:20:00.002-07:002013-08-01T10:45:13.780-07:00CARA TUNE UP MESIN BENSIN KONVENSIONAL<span style="background-color: white;"><b> PROSEDUR TUNE UP MESIN BENSIN KONVENSIONAL</b></span><br />
<span style="background-color: white;"><b><br /></b></span>
<span style="background-color: white;"><b>Langkah Pertama yang harus dilakukan adalah :</b></span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>.- </b><b>Pemeriksaan Pertama</b></span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"></span>
<span style="background-color: white;"></span><br />
<span style="background-color: white;"></span><br />
<span style="background-color: white;"><a href="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/pemeriksaan-air-pendingin.jpg"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-86" height="145" src="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/pemeriksaan-air-pendingin.jpg?w=150&h=145" title="Pemeriksaan air pendingin" width="150" /></a> </span><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="background-color: white;"> 1) </span><span style="background-color: white;">Periksa permukaan air pendingin mesin.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Kalau tinggi air kurang atau di bawah tanda LOW, tambahkan air hingga mencapai tanda FULL.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>……………………….<b> Kesimpulan:</b>………………………………<span id="more-85"></span></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><a href="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/pemeriksaan-kebocoran.jpg"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-87" height="120" src="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/pemeriksaan-kebocoran.jpg?w=150&h=120" title="Pemeriksaan kebocoran" width="150" /></a> </span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">2) Periksa sistem pada tekanan 0,9 kg/cm² terhadap kebocoran. Dengan menggunakan <i>radiator cap tester</i>.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>……………………… <b>Kesimpulan:</b>……………………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><a href="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/pemeriksaan-kualitas-air.jpg"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-88" height="117" src="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/pemeriksaan-kualitas-air.jpg?w=150&h=117" title="pemeriksaan kualitas air" width="150" /></a> </span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">3) Periksa kualitas air pendingin</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Gantilah air pendingin jika sudah terlalu kotor.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>……………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><a href="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/pemeriksaan-turup-radiator.jpg"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-89" height="98" src="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/pemeriksaan-turup-radiator.jpg?w=150&h=98" title="Pemeriksaan turup radiator" width="150" /></a> </span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">4) Memeriksa tutup radiator</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Tekanan pembukaan standar :</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">0,75 – 1,05 kg/cm² (10,7 – 14,9 psi)</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Tekanan pembukaan minimum :</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">0,6 kg/cm2 (8,5 psi)</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu diganti.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>……………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="2">
<li><span style="background-color: white;"><b>Pemeriksaan oli mesin</b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><a href="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/kualitas-oli.jpg"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-92" height="80" src="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/kualitas-oli.jpg?w=150&h=80" title="kualitas oli" width="150" /></a> </span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">1) Memeriksa kualitas oli mesin</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Periksa dari keadaan yang memburuk, mengandung air, berubah warna atau encer. Jika kualitasnya buruk maka gantilah oli mesin</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">2) Memeriksa tinggi permukaan oli mesin</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><a href="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/kapasitas-oli.jpg"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-93" height="103" src="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/kapasitas-oli.jpg?w=150&h=103" title="kapasitas oli" width="150" /></a>Berada antara tanda “L” dan “F” pada tongkat pengukur.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Jika terlalu rendah, periksa apakah ada kebocoran. Tambahkan oli mesin hingga tanda “F”.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="3">
<li><span style="background-color: white;"><b>Pemeriksaan elemen saringan udara</b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><a href="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/sariangan-udara.jpg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-94" src="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/sariangan-udara.jpg?w=604" title="sariangan udara" /></a> </span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">1) Keluarkan elemen saringan udara dari rumah saringan udara</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">2) Lihat/periksa apakah elemen saringan udara terlalu kotor, rusak
atau basah terkena oli. Bila perlu gantilah elemen saringan udara.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>…………………………<b> </b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>……………………………………………………………………………………..</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">3) Bersihkan elemen saringan udara dengan kompressor.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Tekanan udara kompresor tidak lebih dari 4.0 Kg/cm2.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Gantilah elemen saringan udara kalau sudah terlalu kotor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>…………………</span><span style="background-color: white;">……………………………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">4) Pasang elemen saringan udara kedalam rumah saringan</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">5) Kunci pengunci (klip) tutup saringan udara.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="4">
<li><span style="background-color: white;"><b>Pemeriksaan kabel busi dan distributor</b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">1) Secara visual periksa kabel-kabel busi dari kelonggaran
sambungan-sambungannya, keadaannya memburuk, retak atau kerusakan
lainnya.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>……………………………</span><br />
<br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">2) Periksa tahanan kabel busi</span><br />
<span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><a href="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/tahanan-kabel-busi1.jpg"><img alt="" class="size-thumbnail wp-image-97 alignleft" height="93" src="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/tahanan-kabel-busi1.jpg?w=150&h=93" title="tahanan kabel busi" width="150" /></a> </span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">Dengan menggunakan multimeter kurang dari 25 kW.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kabel busi no 1 :</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kabel busi no 2 :</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kabel busi no 3 :</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kabel busi no 4 :</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kabel tegangan tinggi :</b>………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="5">
<li><span style="background-color: white;"><b>Pemeriksaan baterai </b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">1) Periksa keadaan kontak baterai dari kerusakan dan keretakan</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Apabila terminal baterai berkarat, bersihkan menggunakan sikat kawat atau amplas halus</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>……………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><a href="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/baterai.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-99" height="300" src="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/baterai.jpg?w=219&h=300" title="baterai" width="219" /></a> </span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">2) Pemeriksaan permukaan elektrolit baterai</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Kalau tinggi permukaan elektrolit baterai pada sel dibawah garis “LOWER”, tambahkan dengan air suling sampai garis “UPPER”</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">3) Periksa berat jenis elektrolit baterai</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Dengan hydrometer, ukur berat jenis elektrolit baterai pada tiap-tiap
sel. Spesifikasi berat jenis. (keadaan terisi penuh pada suhu 20<sup>0</sup>C = 1,25 atau lebih)</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>BJ terukur :</b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Sel no 1 :</b>…………. <b>Sel no 4 :</b>………..</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Sel no 2 :</b>……….. <b>Sel no 5 :</b>………..</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Sel no 3 :</b>……….. <b>Sel no 6 :</b>………..</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">Pengukuran Celcius: </span><br />
<br />
<span style="background-color: white;"> Berat jenis elektrolit pada temperatur 20 <sup>0 </sup>C :</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">S<sub>20 </sub>(<sup>0 </sup>C) <b>= St + 0,0007 x (t – 20)</b> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><b> Sel no 1 :</b>…………………………………………….</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><b> Sel no 2 :</b>……………………………………………</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"> </span><span style="background-color: white;"><b>Sel no 3 :</b>……………………………………………</span><span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;"> </span><span style="background-color: white;"><b> Sel no 5 :</b>……………………………………………</span><span style="background-color: white;"><b> </b></span><br />
<span style="background-color: white;"><b> Sel no 6 :</b>……………………………………………</span><span style="background-color: white;"><b></b></span><br />
<span style="background-color: white;"></span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">Dimana:<b> </b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ul>
<li><span style="background-color: white;">St = BJ terukur<b> </b></span></li>
<li><span style="background-color: white;">t = Temperatur<b> </b></span></li>
</ul>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b> </b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan :</b> ……………………………………………………………………………………..</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">4) <b>Ventilasi tutup sel baterai</b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Disemprot dengan kompresor sampai lubang tidak tersumbat.</b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="6">
<li><span style="background-color: white;"><b>Pemeriksaan busi </b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">1) Pemeriksaan elektroda busi</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol>
<li><span style="background-color: white;">Ukur tahanan isolator busi dengan pengukur tahanan isolator busi.
Minimum tahanan isolator : 15 M Ohm, kurang dari 15 M Ohm, ganti.</span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol>
<li><span style="background-color: white;">Kalau pengukur tahanan isolator busi tidak ada</span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">1) Start mesin pengukur dan panaskan mesin</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">2) Hidupkan mesin pada 4000 rpm (±5 detik)</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">3) Lepaskan busi dan pemeriksa secara visual</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Busi kering : berarti baik</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Busi basah : bersihkan dengan spark plug cleaner</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="9" width="128"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td width="136"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td width="105"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td width="142"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td height="133"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td align="left" valign="top"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td align="left" valign="top"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>KERING BASAH</b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Busi 1 : </b>…………………………. <b>Busi 2 : </b>………………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Busi 3 : </b>…………………………. <b>Busi 4 : </b>………………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan :</b> ……………………………………………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">4) Pemeriksaan celah elektroda busi</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Ukur celah elektroda busi dengan feeler gauge</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Celah elektroda busi:</b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>NIPPONDENSO : 0.7 – 0.8 mm</b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>N G K : 0.8 – 0.9 mm</b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">Stel celah busi dengan cara membengkokkan bagian dasar elektroda negatif.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Busi 1 : </b>…………………………. <b>Busi 2 : </b>………………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Busi 3 : </b>…………………………. <b>Busi 4 : </b>………………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan :</b> ……………………………………………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">5) Membersihkan busi</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Menggunakan spark plug cleaner.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Tekanan udara : tidak lebih dari 6Kg/cm2</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Lama pembersihan : kurang dari 20 detik</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Busi 1 : </b>…………………………. <b>Busi 2 : </b>………………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Busi 3 : </b>…………………………. <b>Busi 4 : </b>………………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan :</b> ……………………………………………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">6) Memasang busi-busi</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Pasang busi-busi dan kencangkan sesuai dengan momen spesifikasi :</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">1.5 – 2.2 kgf.m</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">7) Hubungkan kabel busi ke busi</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="7">
<li><span style="background-color: white;"><b>Pemeriksaan tali kipas</b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">1) Lihat/periksa tali kipas secara visual dari retak atau sobek. Bila perlu gantilah tali kipas.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">2) Ukurlah defleksi (ketegangan) tali kipas. Jika dibagian tengah
antara alternator dengan pompa air ditekan dengan gaya 10 Kg (22 lb)</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Spesifikasi tegangan tali kipas :</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Tali kipas baru : 3,5 – 5,5 mm (ditekan 10 kg)</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Tali kipas lama : 4,5 – 6,5 mm (ditekan 10 kg)</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="8">
<li><span style="background-color: white;"><b>Pemeriksaan kekencangan baut kepala silinder dan manifold</b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Intake Manifold : 1,5 – 2,2 kgf/m</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Exhaust Manifold : 3,0 – 4,5 kgf/m</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Kepala silinder : 5.0 – 6,0 kgf/m</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">urutan pengencangan baut lihat gambar.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="9">
<li><span style="background-color: white;"><b>Pemeriksaan dan penyetelan katup</b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><a href="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/katup.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-100" height="300" src="http://tryotomotif.files.wordpress.com/2011/07/katup.jpg?w=188&h=300" title="katup" width="188" /></a>1) Panaskan mesin ± 5 menit dan matikan.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">2) Lepaskan penutup kepala silinder dan mulailah menyetel celah katup</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">3) Piston No.1 di set pada titik mati atas pada akhir langkah kompresi dengan cara:</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">a) Tepatkan tanda titik pada flywheel dengan tanda timing pada plat mesin.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">b) Periksa apakah rocker arm silinder No.1 bebas. Cocokan tabel
dibawah ini, periksa dan setel celah katup menggunakan feeler gauge.
Tanda “O” menunjukkan katup-katup yang dapat distel.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">c) Putar poros engkol 360 derajat, lakukan penyetelan katup yang belum distel</span><br />
<br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Spesifikasi : IN : 0,20 mm EX : 0,30 mm</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 526px;">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="290"><span style="background-color: white;"> No.silinderKeadaan rocker arm</span></td>
<td valign="top" width="47"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">1</span></div>
</td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">2</span></div>
</td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">3</span></div>
</td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">4</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td rowspan="2" width="290"><span style="background-color: white;">Jika rocker arm silinder no.1 bebas <img alt=":P" class="wp-smiley" src="http://s2.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_razz.gif?m=1129645325g" /> iston silinder no.1 pada TMA akhir langkah kompresi</span></td>
<td width="47"><span style="background-color: white;">IN</span></td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">O</span></div>
</td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">O</span></div>
</td>
<td valign="top" width="47"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td valign="top" width="47"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td width="47"><span style="background-color: white;">EX</span></td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">O</span></div>
</td>
<td valign="top" width="47"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">O</span></div>
</td>
<td valign="top" width="47"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td rowspan="2" width="290"><span style="background-color: white;">Jika rocker arm silinder no.4 bebas <img alt=":P" class="wp-smiley" src="http://s2.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_razz.gif?m=1129645325g" /> iston silinder no.4 pada TMA akhir langkah kompresi</span></td>
<td width="47"><span style="background-color: white;">IN</span></td>
<td valign="top" width="47"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td valign="top" width="47"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">O</span></div>
</td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">O</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td width="47"><span style="background-color: white;">EX</span></td>
<td valign="top" width="47"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">O</span></div>
</td>
<td valign="top" width="47"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td width="47"><div align="center">
<span style="background-color: white;">O</span></div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<span style="background-color: white;">
</span>
<span style="background-color: white;">
</span>
<table align="left" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 527px;">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="102"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td valign="top" width="123"><span style="background-color: white;">Silinder 1</span></td>
<td valign="top" width="113"><span style="background-color: white;">Silinder 2</span></td>
<td valign="top" width="104"><span style="background-color: white;">Silinder 3</span></td>
<td valign="top" width="85"><span style="background-color: white;">Silinder 4</span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="102"><span style="background-color: white;">IN</span></td>
<td valign="top" width="123"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td valign="top" width="113"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td valign="top" width="104"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td valign="top" width="85"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="102"><span style="background-color: white;">EX</span></td>
<td valign="top" width="123"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td valign="top" width="113"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td valign="top" width="104"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
<td valign="top" width="85"><span style="background-color: white;"><br /></span></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b> </b></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b> </b></span><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan :</b>……………………………………………</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">4) Memasang penutup kepala silinder </span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">a) Hapuslah oli dari permukaan gasket penutup kepala silinder.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">b) Periksa gasket penutup kepala silinder. Ganti gasket jika diperlukan.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan :</b> ………………………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan :</b> ………………………………………………………………………………………….</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">c) Periksa karet penyekat (grommet) tabung busi dari kerusakan. Ganti karet penyekat jika perlu.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan :</b> ………………………………….</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan :</b> ………………………………………………………………………………………….</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">d) Pasang gasket kepala silinder diatas kepala silinder, berilah Threee Bond 1104 pada empat tempat diatas kepala silinder</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">e) Pasang penutup kepala silinder pada kepala silinder.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">f) Kencangkan baut-baut kepala silinder.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Momen pengencangan : 0,3 – 0,5 kgf.m</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">g) Kencangkan baut pengikat tutup timing belt.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Momen pengencangan : 0,2 – 0,4 kgf.m</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">h) Pasangkan kabel busi, selang PCV, selang pengisian oli, klem selang radiator ke penutup kepala silinder.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">i) Start mesin dan pastikan bahwa mesin tidak ada gangguan, misalnya oli bocor.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="10">
<li><span style="background-color: white;"><b>Pemeriksaan distributor</b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">1) Periksa permukaan titik kontak platina</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">a) Lepaskan kabel-kabel busi dan tutup distributor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">b) Lepaskan tutup distributor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">c) Lepaskan rotor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">d) Periksa permukaan titik kontak platina. Pastikan bahwa permukaan platina tidak berlebihan atau rusak.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>……………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>……………………………</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol>
<li><span style="background-color: white;">Kondisi baik b. Terbakar, perlu diganti</span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">2) Memeriksa dweel angle</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Rangkai dan bacalah dweel angle Dweel Angle : spesifikasi : 52<sup>0</sup></span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil :</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">3) Periksa vacuum advancer </span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">a) Lepaskan selang vacuum dari vacuum advancer</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">b) Berilah tekanan negatif lebih dari 150 mmHg dan perika kerja
vacuum advancer, kalau vacuum advancer tidak bekerja, perbaiki atau
ganti.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">c) Hubungkan kembali selang vacuum ke vacuum advancer.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">4) Periksa governor advancer</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">a) Pasang rotor ke distributor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">b) Putar rotor berlawanan dengan putaran jarum jam kemudian
bebaskan. Pastikan bahwa rotor dapat berputar kembali ke posisi semula
dengan baik. Seandainya rotor tidak dapat berputar kembali, perbaiki
atau ganti rotor.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">c) Periksa kelonggaran rotor.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Perbaiki atau ganti rotor jika kelongggaran terlalu besar</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">5) Periksa tutup distributor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Periksa tutup distributor dari keretakan. Periksa juga karbon
elektroda tengah terhadap kerusakan atau keausan dan sebagainya. Bila di
jumpai kerusakan gantilah tutup distributor.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan:</b>………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan:</b>………………………………</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">6) Periksa rotor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Periksa apakah rotor menunjukkan tanda-tanda keausan, korosi, retak
dibagian yang kontak dengan karbon dan elektroda. Jika dijumpai
kerusakan, gantilah rotor.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil pemeriksaan : </b>……………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan : </b>……………………………………..</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">7) Pasang rotor ke distributor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">8) Pasang tutup distributor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">9) Hubungkan kabel-kabel busi ke tutup distributor.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="11">
<li><span style="background-color: white;"><b> Mengganti platina</b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">1) Lepaskan tutup distributor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Biarkan kebel-kabel busi terpasang pada tutup distributor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">2) Lepaskan rotor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">3) Melepas platina</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol>
<li><span style="background-color: white;">Lepaskan terminal kabel platina</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Lepaskan sekrup pengikat platina dan lepaskan platina</span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">4) Memasang platina</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">a) Bersihkan permukaan platina yang baru dengan kain yang dibasahi larutan pembersih, kemudian keringkan.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">b) Berilah gemuk tahan panas pada bagian fiber platina.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">c) Pasang platina ke plat dasar platina bersama dengan kabel platina, sementara kencangkan sekrup pengikatnya.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">d) Hubungkan kabel platina ke terminal dan kencangkan murnya.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">5) Penyetelan celah platina</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">a) Putar poros engkol sampai posisi cam distributor seperti terlihat pada gambar</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">b) Stel celah platina sedemikina rupa agar celah platina sesuai dengan spesifikasi. Celah platina : 0,45 mm</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">6) Pasang rotor ke poros distributor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">7) Pasang tutup distributor</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">8) Periksa dan stel dweel angle</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">a) Hubungkan dweel tester. Dweel angle : 52<sup>0</sup>.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Hasil : </b>…………………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>Kesimpulan : </b>………………</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>.</b>…………………………………..</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;"><b>.</b>…………………………………..</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">b) Kecilkan celah platina jika kurang dari spesifikasi.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">c) Lebarkan celah platina jika lebih besar dari spesifikasi.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">9) Lakukan penyetelan saat pengapian</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<ol start="12">
<li><span style="background-color: white;"><b> Memeriksa dan menyetel saat pengapian</b></span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">1) Panaskan mesin</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">2) Hubungkan timing light ke kabel busi silinder No.1</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">3) Hubungakan tachometer ke distributor.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span>
<span style="background-color: white;">
</span>
<span style="background-color: white;">
</span>
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">4) Lepaskan selang vacuun advancer di bagian sub.diaphragm dan sumbat selang vacuum yang dilepas.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">5) Set putaran mesin pada putaran 1000 rpm serta stabil. Jika
putaran melebihi 1000 rpm dan tidak stabil, setel putaran mesin hingga
putaran idle.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">6) Dengan timing light, periksa apakah tanda saat pengapian pada flywheel cocok dengan tanda penunjuk pada plat belakang.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">7) Jika saat pengapian tidak tepat, stel dengan cara merubah posisi distributor.</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">Momen pengencangan baut pengikat distributor :</span><br />
<span style="background-color: white;">
</span><span style="background-color: white;">1,5 – 2,2 kgf.m.</span><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><i><span style="background-color: white;"><br /></span></i></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: x-small;"><i>sumber : http://tryotomotif.wordpress.com/2011/07/29/engine-tune-up-konvensional/#more-85</i></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-72502066450142519612013-06-24T09:55:00.000-07:002013-06-24T09:55:04.372-07:00Mobil Antik <div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Sepuluh Mobil Antik Termahal </h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak hanya mobil berteknologi canggih punya harga selangit. Mobil antik
pun, walau terlihat sudah 'uzur' tetap punya daya jual tinggi. Tak
heran, komunitas penggemar mobil antik semakin menggelembung dari tahun
ke tahun. Bagi penggemar otomotif, memiliki mobil antik di garasi sama
halnya menaikkan status seseorang.<br /><br />Dikutip dari laman fastcar yang bekerjasama dengan RAC, inilah daftar harga mobil antik termahal.<br /><br /><span style="font-size: medium;"><b>1. 1962 Ferrari 250 GTO</b></span><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhekgH9g6qQTb0sSpNCHBMOYgqtDtLBOwvaW0RjPB_MuY2FXmDFxFk3ZsJ3lww34l9C6zyOgzAfbIHddpQW0h1NTM_l3hjjB_KFW_upqAe-YP4eyMYu2eA8bM0XcQF55rsDD6DO5LdRvzg/s1600/1-1962-Ferrari-250-GTO-.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhekgH9g6qQTb0sSpNCHBMOYgqtDtLBOwvaW0RjPB_MuY2FXmDFxFk3ZsJ3lww34l9C6zyOgzAfbIHddpQW0h1NTM_l3hjjB_KFW_upqAe-YP4eyMYu2eA8bM0XcQF55rsDD6DO5LdRvzg/s400/1-1962-Ferrari-250-GTO-.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ferari 1962 ini dinobatkan sebagai mobil antik dengan harga termahal.
Bulan Juni 2012 silam terjual seharga USD 35 juta atau setara dengan
337.575 Milyar Rupiah. Kabarnya, penyebab tingginya harga Ferari ini
karena hanya ada 39 buah di dunia selama masa produksi dari 1964 hingga
1964.<br /><br /><br /><br /><span style="font-size: medium;"><b>2. 1957 Ferrari Testa Rossa Prototype</b></span><br /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2t9NK9mMfCGMz2vcYFAwyn8FBUwAN9dWBBbgJZwRTcz6Oqt_h8ZvZfjBALrQgMVIQPOHLQrePgXmhvYDBbDTE1QYAg2Ppj4n5FJ8q5_YpWUjK2WKyXZh_1Wz80xGUn2_WYGd19X1I_A4/s1600/2-1957-Ferrari-Testa-Rossa-Prototype-.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2t9NK9mMfCGMz2vcYFAwyn8FBUwAN9dWBBbgJZwRTcz6Oqt_h8ZvZfjBALrQgMVIQPOHLQrePgXmhvYDBbDTE1QYAg2Ppj4n5FJ8q5_YpWUjK2WKyXZh_1Wz80xGUn2_WYGd19X1I_A4/s400/2-1957-Ferrari-Testa-Rossa-Prototype-.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di urutan kedua ditempati oleh 1957 Ferrari Testa Rossa Prototype. Ini
baru prototype, lho. Di sebuah pelelangan terjual USD 16,39 juta atau
sekitar 158 Milyar Rupiah. <br /><br /><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><b>3. 1957 Ferrari 250 Testa Rossa</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgblooFtP25ABL3dYYHSoTgkE3Snd-QXWBXlfMmelekydeWTFCegmIPXmLmTyGMVDg3ASMJKjLgxG28F68fNnZ9AQKdrTfvqWr8gG_qvp98o1ckTawVHkhXzi-0ycT2Iv9Sf-9yEUvgSc/s1600/3-1957-Ferrari-250-Testa-Rossa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgblooFtP25ABL3dYYHSoTgkE3Snd-QXWBXlfMmelekydeWTFCegmIPXmLmTyGMVDg3ASMJKjLgxG28F68fNnZ9AQKdrTfvqWr8gG_qvp98o1ckTawVHkhXzi-0ycT2Iv9Sf-9yEUvgSc/s400/3-1957-Ferrari-250-Testa-Rossa.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila protoype-nya terjual 158 Milyar, maka model resmi 1957 Ferrari 250
Testa Rossa laku seharga USD 12,4 juta (119 Milyar Rupiah) pada tahun
2009. Hanya ada 22 mobil jenis ini di dunia.<br /><br /><br /><span style="font-size: medium;"><b> </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><b>4. 1936 Mercedes-Benz 540 K Spezial Roadster</b></span><br /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCf9HwHJKRgmXe9ZjE1Sttg86jF85nANZKzXaWeL6wDZEdzMI7EmK3rSveqMNgdglMyzJ-fG5_fxRDYAbFzKkG7Zj32lE28eAa1LEuyjCVE_yJ-O68rC1DFfvZ0oHjEOgOgnabiE439s/s1600/4-1936-Mercedes-Benz-540k-Von-Krieger-1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCf9HwHJKRgmXe9ZjE1Sttg86jF85nANZKzXaWeL6wDZEdzMI7EmK3rSveqMNgdglMyzJ-fG5_fxRDYAbFzKkG7Zj32lE28eAa1LEuyjCVE_yJ-O68rC1DFfvZ0oHjEOgOgnabiE439s/s400/4-1936-Mercedes-Benz-540k-Von-Krieger-1.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seri mobil Jerman yang satu ini ikut nangkring di posisi 4. Pada suatu
lelang di awal 2012 dihargai USD 11,77 juta atau 113 Milyar Rupiah.
Mercedes Spezial Roadster ini pertama kali digunakan keluarga bangsawan
Prussia di tahun 1936.<br /><br /><br /><br /><span style="font-size: medium;"><b>5. 1960 Ferrari 250 GT California LWB Competizione Spider</b></span><br /><br /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqzSNFvmEF2sxc4dP8y7jYnWMX5ZGTf_bi0pXFE_jpAhIWRNTq2TgoIg8wQR8SqZnZyGVemuPTcysuRC_XUb40eKsmJBKV9FlIz6ZlQBFnzo_mMAdtNSrTBgvO0ZizFcAcR41H95MLxKI/s1600/5-1960%C2%A0Ferrari%C2%A0250-GT-California-LWB-Competizione-Spider.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqzSNFvmEF2sxc4dP8y7jYnWMX5ZGTf_bi0pXFE_jpAhIWRNTq2TgoIg8wQR8SqZnZyGVemuPTcysuRC_XUb40eKsmJBKV9FlIz6ZlQBFnzo_mMAdtNSrTBgvO0ZizFcAcR41H95MLxKI/s400/5-1960%C2%A0Ferrari%C2%A0250-GT-California-LWB-Competizione-Spider.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ferrari 250 Competizione Spider terjual seharga USD 11,275 juta atau
setara 108 Milyar Rupiah. Warna menyala dan atap terbuka serta model
sport yang elegan, siapa yang tak kepincut?<br /><br /><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><b>6. 1968 Ford GT40 Gulf/Mirage</b></span><br /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnVNlIXzkR28eNCwwPqSZ5MeYxwbUvjDSkz4nzBxSuIwYtrxyiP3gUZJDqpfj1PfC5D8f0eaINgMw7JLkhb0kBvb_8WohVR_2PEPW5YrIzdTdNOtzNC59e_7xFU3AjLRMIQMUT6fvBVB8/s1600/1968%C2%A0Ford%C2%A0GT40-Gulf-Mirage%C2%A0.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnVNlIXzkR28eNCwwPqSZ5MeYxwbUvjDSkz4nzBxSuIwYtrxyiP3gUZJDqpfj1PfC5D8f0eaINgMw7JLkhb0kBvb_8WohVR_2PEPW5YrIzdTdNOtzNC59e_7xFU3AjLRMIQMUT6fvBVB8/s400/1968%C2%A0Ford%C2%A0GT40-Gulf-Mirage%C2%A0.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada sebuah lelang, Ford GT Mirage ini menjadi mobil dengan harga jual
termahal di Amerika Serikat. Yakni USD 11 juta atau 106 Milyar Rupiah.<br /><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><b>7. 1961 Ferrari 250 GT SWB California Spyder</b></span><br /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-dh4B-jMqtuwgWNN4unuI6cqtUSGZ4b_jGWaJrGfJQGZGtTmZGRVWogAVMKs5swZgq_LLvoAHZ3XbETW-iaPQ3_jfmgiJPMfz6Y46FIP20xQIsTJzJ9Fi-VX-WgEM5JVXvrepqQaIKwc/s1600/7-1961%C2%A0Ferrari%C2%A0250-GT-SWB-California-Spyder.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-dh4B-jMqtuwgWNN4unuI6cqtUSGZ4b_jGWaJrGfJQGZGtTmZGRVWogAVMKs5swZgq_LLvoAHZ3XbETW-iaPQ3_jfmgiJPMfz6Y46FIP20xQIsTJzJ9Fi-VX-WgEM5JVXvrepqQaIKwc/s400/7-1961%C2%A0Ferrari%C2%A0250-GT-SWB-California-Spyder.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lagi-lagi Ferrari. Di nomor 7 ditempati oleh 1961 Ferrari California
Spyder. Chris Evans, seorang host radio terkenal di Inggris yang
membayar sebesar USD 10,894,900 atau 105 Milyar Rupiah pada 2008 lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><br /><span style="font-size: medium;"><b>8. 1931 Duesenberg Model J Murphy-Bodied Coupe </b></span><br /> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisWsz-QRREHQlOyCTMtceu8inVirrbuzp9EKTwajMnxEO4UC1F5tYqUh7kgFNaHT4XnQurrDby6Xo2x3XDM57UMR0eohTSFdpnOF4xCvBrix8IPJlVy9aPyCdm_SZUqy5xzXXLE_U9LI0/s1600/8-1931-Duesenberg-Model-J-Murphy-Bodied-Coupe-.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisWsz-QRREHQlOyCTMtceu8inVirrbuzp9EKTwajMnxEO4UC1F5tYqUh7kgFNaHT4XnQurrDby6Xo2x3XDM57UMR0eohTSFdpnOF4xCvBrix8IPJlVy9aPyCdm_SZUqy5xzXXLE_U9LI0/s400/8-1931-Duesenberg-Model-J-Murphy-Bodied-Coupe-.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bodied Coupe ini pertama kali diluncurkan tahun 1928. Bisa jadi inilah
mobil berteknologi mutakhir di masanya. Sudah dengan sistem hidrolik,
rem vacuum, ukuran yang 'jumbo' diperuntukkan mereka yang berkantong
tebal. <br /><br />Saat diluncurkan, harga jual mobil ini hanya 5.200
Poundsterling. Tapi, di tahun 2011 harganya melonjak menjadi USD 10,34
juta setara dengan 99,7 Milyar Rupiah.<br /><br /><br /><br /><span style="font-size: medium;"><b>9. 1931 Buggati Royale Type 41 Kellner Coupe</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-w1JXkMCCPJLj0eC_EQ8Js5U_dTYfcbnS_vndi1wvvf9OnoyavvHAc0bxhiwiqPSSmwHkCcirTnqVOF313o-jP1pB0KKuhGAynJXigCi5tDL7GMTp8PUxGhh3WdPQYfhIfeGODrdXtj4/s1600/9-931-Buggati-Royale-Type-41-Kellner-Coupe.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-w1JXkMCCPJLj0eC_EQ8Js5U_dTYfcbnS_vndi1wvvf9OnoyavvHAc0bxhiwiqPSSmwHkCcirTnqVOF313o-jP1pB0KKuhGAynJXigCi5tDL7GMTp8PUxGhh3WdPQYfhIfeGODrdXtj4/s400/9-931-Buggati-Royale-Type-41-Kellner-Coupe.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya Buggati masuk jajaran mobil antik termahal juga. Di urutan 9
ini Buggati Kellner Coupe produk tahun 1931 menjadi mobil termahal
dengan harga jual USD 9,8 juta pada suatu lelang di London. <br /><br /><br /><br /><span style="font-size: medium;"><b>10. 1937 Mercedez-Bens 540 K Spezial Roadster</b></span><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxxTqOitUatP0LmAIjSqnevbbcxx35vdXSIFv_rVCM5hI9l_WRaYhQq4rBBuGFN_sFuAIASiGKtaIhKhZLMeFu8woJko-kA6v9mCQEAR4ZEL0Tvf88dN1ZZj04pFLMIaNSsr5e1UfnNIo/s1600/1937-Mercedez-Benz-540-K-Spezial-Roadster-.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxxTqOitUatP0LmAIjSqnevbbcxx35vdXSIFv_rVCM5hI9l_WRaYhQq4rBBuGFN_sFuAIASiGKtaIhKhZLMeFu8woJko-kA6v9mCQEAR4ZEL0Tvf88dN1ZZj04pFLMIaNSsr5e1UfnNIo/s400/1937-Mercedez-Benz-540-K-Spezial-Roadster-.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila Spezial Roadster keluaran 1936 ada di peringkat 4, maka di nomor
buncit milik 1937 Mercedes-Benz 540K Spezial Roadster. Mobil ini terjual
seharga USD 9,68 juta (setara 93 Milyar Rupiah) pada lelang di
California tahun 2011.<br /><br /><br />Dari daftar di atas, terlihat mobil
antik model sport dan produk Ferrari merajai pasar lelang dunia. Barulah
diikuti pabrikan lain seperti Mercedes, Ford, dan Bugatti. Itulah
produsen otomotif paling berkelas yang ada di muka bumi ini.<br /><br /><br /><br /><br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Sumber:<br /><a href="http://www.fastcar.co.uk/2012/11/07/top-10-most-expensive-classic-cars-ever-sold/10/">fastca</a>rAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-70248768068132003642013-06-24T09:38:00.001-07:002013-06-24T09:38:26.650-07:00Daftar Harga Motor Honda 2013 Lengkap<h2 style="text-align: center;">
Daftar Harga Motor Honda Terbaru Lengkap 2013</h2>
<br />
Halo mas bro otomania kali ini admin ingin berbagi tentang Daftar harga Motor Honda Terbaru 2013 yang mudah-mudahan dapat membantu mas bro dalam mencari info daftar harga motor honda<br />
<b>Berikut Daftar Harga Sepeda Motor Honda 2013</b><br />
<br />
<table border="1"><tbody>
<tr> <th><div>
Varian Honda</div>
</th> <th><br /></th> <th><div>
Harga (Rupiah) </div>
</th> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Revo Fit</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
11.050.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Revo CW Edition</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
12.625.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Supra X 125 Standard</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
14.150.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Supra X 125 CW Edition</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
15.200.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Supra X 125 Helm-In Fuel Injection </div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
15.725.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda New Blade S</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
13.600.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda New Blade R</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
14.000.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda New Blade Repsol Edition </div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
13.850.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Beat Fuel Injection CW Edition </div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
12.900.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Beat Fuel Injection CBS Brake</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
13.500.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Spacy Fuel Injection PGM Fi</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
12.700.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Scoopy</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
13.550.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Vario CW Edition</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
14.450.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Vario Techno 125</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
15.100.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Vario Techno 125 CBS Brake</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
15.900.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda City Sport One - CS1</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
17.000.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda New Mega Pro Standard</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
18.100.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda New Mega Pro CW Edition</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
19.300.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Tiger</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
24.900.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda PCX</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
33.300.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda CB150R StreetFire</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
22.350.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda CBR 150R</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
34.300.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda CBR 150R Repsol Edition</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
35.300.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda CBR 250R Standard</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
42.550.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda CBR 250R Standard Repsol Edition </div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
43.550.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda CBR 250R ABS Brake Black</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
49.750.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda CBR 250R ABS Brake Repsol</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
51.000.000</div>
</td> </tr>
<tr> <td><div>
Honda Verza 150 CW</div>
</td> <td><br /></td> <td><div>
17.400.000</div>
</td> </tr>
</tbody> </table>
harga di atas dapat bewrubah sewaktu waktu dan ter gantung dimana anda tinggal.<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><i>sumber : http://www.berbagi-informasi.com/2012/12/daftar-harga-motor-honda-terbaru-2013.html</i></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-58470106396300775992013-06-24T09:25:00.000-07:002013-06-24T09:25:05.390-07:00New Teknologi Idling Stop System (ISS) Pada Honda Vario Techno 125 CBS ISS<h1 class="entry-title">
Honda Vario Techno 125 Teknologi ISS</h1>
<div class="headline_meta">
<abbr class="published" title="2013-03-23"></abbr></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicpTkRbY9830WeguFaONKdgcAQsph8rTEphE4pkUa4g26Z3xSLnvJuNu9BZ5VzOSMu-n_LuObD0l0SHVTulzt4xDSDU3guaGk1reU_wl7EAABLOAyDP8AtonfDEjwaly5vr5H9JR_5HfNu/s1600/vario+idling+stop+system.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="289" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicpTkRbY9830WeguFaONKdgcAQsph8rTEphE4pkUa4g26Z3xSLnvJuNu9BZ5VzOSMu-n_LuObD0l0SHVTulzt4xDSDU3guaGk1reU_wl7EAABLOAyDP8AtonfDEjwaly5vr5H9JR_5HfNu/s640/vario+idling+stop+system.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Honda
Vario Techno 125 CBS ISS resmi diluncurkan dengan teknologi idling stop
system (ISS) pada tanggal 20 Maret 2013. Teknologi ISS ini sebelumnya
hanya diaplikasikan pada Honda PCX 150. Dengan teknologi ISS maka motor
ini akan lebih irit 7% dari versi sebelumnya dan lebih irit 37%
dibandingkan Vario 110 karburator.<br />
<br />
<h2>
Teknologi Idling Stop System (ISS)</h2>
Teknologi Idling Stop System (ISS) adalah teknologi yang dirancang
untuk mengurangi emisi dan konsumsi bahan bakar saat kondisi diam. ISS
akan mematikan secara otomatis dan menyalakan mesin kembali hanya dengan
memutar sedikit tuas gas.<br />
Dengan penggunaan teknologi ini maka ketika sepeda motor dalam
kondisi aktif berhenti selama 3 detik maka mesin akan mati secara
otomatis. Pada saat tuas gas diputar maka mesin akan otomatis menyala.
Hal ini akan menmbuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.<br />
Yusuke Hori selaku President Direktur PT Astra Honda Motor mengatakan
bahwa dengan teknologi ini Honda Vario Techno 125 CBS ISS mampu
mencapai 58,1 km/liter (perhitungan menggunakan metode ECE R40 yang
merupakan standar pengukuran dari United Nations Economic Commission for
Europe – Organisasi PBB untuk mengukur emisi sepeda motor)<br />
<br />
<h2>
Perubahan Tampilah Honda Vario Techno 125</h2>
Dari tampilan, perbedaan Honda Vario Techno 125 CBS ISS dengan versi sebelumnya adalah:<br />
<ul>
<li>Saklar on/off di sebelah kanan setang sepeda motor.</li>
<li>Lampu hijau berlambang @ pada panel meter ketika aktif.</li>
<li>Tambahan stiker bodi samping dengan kata “Idling Stop”.</li>
</ul>
Berikut diagram yang memperlihatkan perbedaan Honda Vario Techno 125 CBS ISS dengan versi sebelumnya.<br />
<img alt="Perubahan Vario Techno 125" class="aligncenter size-full wp-image-4280" height="405" src="http://www.hondacengkareng.com/wp-content/uploads/Perubahan-Vario-Techno-125.jpg" width="600" /><br />
<h2>
</h2>
<h2>
Pilihan Warna</h2>
<b>Honda Vario Techno 125 STD kini hadir dalam 5 pilihan warna:</b><br />
<ul>
<li>Black</li>
<li>Red</li>
<li>White Blue</li>
<li>White Red</li>
<li>White Silver</li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb_algPoUG0q0ybc-TXUhxlhQ9uuQOHdRaI4gNiduA6OEVgiXgpS8DOvSLCYerfbmJ0kWXeJ1YiYBXLwg1Lxh-qJ2s3vWP3o8dGtw9rEgHX-1CBrT2H9YzcXTL-bIEA4dobFpy0iNmOQCg/s1600/honda-vario-techno-125-std-black.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="361" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb_algPoUG0q0ybc-TXUhxlhQ9uuQOHdRaI4gNiduA6OEVgiXgpS8DOvSLCYerfbmJ0kWXeJ1YiYBXLwg1Lxh-qJ2s3vWP3o8dGtw9rEgHX-1CBrT2H9YzcXTL-bIEA4dobFpy0iNmOQCg/s400/honda-vario-techno-125-std-black.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizIXqp1HYlvlS54F194MsxGFV65sFCUvC6nCFXPhq7jLwui91XwuhhcKCVHgzyS451uymtAu1c1ymO8dRweUDXM7qtORpre2GH9cVElc1ok6TqRD5LzMLZcUZyx3FBqcr39fpZz05Mjoqg/s1600/honda-vario-techno-125-std-red.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="323" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizIXqp1HYlvlS54F194MsxGFV65sFCUvC6nCFXPhq7jLwui91XwuhhcKCVHgzyS451uymtAu1c1ymO8dRweUDXM7qtORpre2GH9cVElc1ok6TqRD5LzMLZcUZyx3FBqcr39fpZz05Mjoqg/s400/honda-vario-techno-125-std-red.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXxzBGJhuTdvyMEKnxCueeXoUeOZ14kCbpECqwg5qjUnBISmBZa0loCl9kjpCPIdczw13tFFhu_hAO7RRmM6dKgA8H5K0f61IXu4zyHfUNSBTw9wQG0JvBfSM_H17HlFrCD7bDHmm0ORwE/s1600/honda-vario-techno-125-std-white-blue.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXxzBGJhuTdvyMEKnxCueeXoUeOZ14kCbpECqwg5qjUnBISmBZa0loCl9kjpCPIdczw13tFFhu_hAO7RRmM6dKgA8H5K0f61IXu4zyHfUNSBTw9wQG0JvBfSM_H17HlFrCD7bDHmm0ORwE/s400/honda-vario-techno-125-std-white-blue.jpg" width="370" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPv7KwqTHzd6bhOFos_iuJHX3d6dOj71vFk_4erYTa5MgOyvFEN9VZs31_c6EVMNoko3_ujvRKUKt_07XUjziaBe7rMwu6CulGK1ipc7uTXq5xUSl0hvzHdtW8ETG1cmO5q0EgKqRUD6Tr/s1600/honda-vario-techno-125-std-white-red.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPv7KwqTHzd6bhOFos_iuJHX3d6dOj71vFk_4erYTa5MgOyvFEN9VZs31_c6EVMNoko3_ujvRKUKt_07XUjziaBe7rMwu6CulGK1ipc7uTXq5xUSl0hvzHdtW8ETG1cmO5q0EgKqRUD6Tr/s400/honda-vario-techno-125-std-white-red.jpg" width="397" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuDEzWp9bRCMHZoojeD4k_8wrKEmAU1M20gtYKmeTPo7Xk8rdjP4QBQXvTCBV9LawtOnWfG1mNO9u2CWl03uw3nCH0uar_6qR315RdRAAGaonH96UpxWclM3C6uv9HmuBxNGvaygl5bKrf/s1600/honda-vario-techno-125-std-white-silver.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuDEzWp9bRCMHZoojeD4k_8wrKEmAU1M20gtYKmeTPo7Xk8rdjP4QBQXvTCBV9LawtOnWfG1mNO9u2CWl03uw3nCH0uar_6qR315RdRAAGaonH96UpxWclM3C6uv9HmuBxNGvaygl5bKrf/s400/honda-vario-techno-125-std-white-silver.jpg" width="227" /></a></div>
<div class="ngg-galleryoverview" id="ngg-gallery-75-4273">
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-418" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-419" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-420" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<br style="clear: both;" />
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-421" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-422" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
</div>
<div class="ngg-galleryoverview" id="ngg-gallery-75-4273">
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-418" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-419" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-420" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<br style="clear: both;" />
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-421" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-422" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
</div>
<div class="ngg-galleryoverview" id="ngg-gallery-75-4273">
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-418" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-419" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-420" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<br style="clear: both;" />
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-421" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
<div class="ngg-gallery-thumbnail-box" id="ngg-image-422" style="width: 33%;">
<div class="ngg-gallery-thumbnail">
</div>
</div>
</div>
<b>Honda Vario Techno 125 CBS ISS hadir dalam 4 pilihan warna:</b><br />
<ul>
<li>Black</li>
<li>Blue</li>
<li>Red</li>
<li>White Silver</li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikRp-B3r-m9yrMbNPQvX2zHE3BHzTZiNJZrz0oLBa3q4gtGgjbj5KOA9hHk3IknCMn7rJUfZmUu3t3Hn0eTAJirmRSUTPhLg2YiseZAKqTBc4H_FYOo0RxYXPWZ2Vk5k9_dxnsLiqa5Pmh/s1600/honda-vario-techno-125-cbs-iss-black.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikRp-B3r-m9yrMbNPQvX2zHE3BHzTZiNJZrz0oLBa3q4gtGgjbj5KOA9hHk3IknCMn7rJUfZmUu3t3Hn0eTAJirmRSUTPhLg2YiseZAKqTBc4H_FYOo0RxYXPWZ2Vk5k9_dxnsLiqa5Pmh/s400/honda-vario-techno-125-cbs-iss-black.jpg" width="340" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvaV8293TI1X09EOGBsCPWBvuClsD-L9EL3yTr0oyIJnzSJAHmfr59fPCXRnfKHv0k_pTd95PSv6KMVJtgt7oHtkNocSXGS7wBFM28k5tFBzIncg_SCPsUVkpT3VGsGMnk3uTo3rfyxI6u/s1600/honda-vario-techno-125-cbs-iss-blue.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvaV8293TI1X09EOGBsCPWBvuClsD-L9EL3yTr0oyIJnzSJAHmfr59fPCXRnfKHv0k_pTd95PSv6KMVJtgt7oHtkNocSXGS7wBFM28k5tFBzIncg_SCPsUVkpT3VGsGMnk3uTo3rfyxI6u/s400/honda-vario-techno-125-cbs-iss-blue.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEGf24tRhVmOlZRzCHJB-RQTVTPZZxzR5r5N-7pcRxTqo5_12OdjcnPCw_uVxr_WTHtxKsdcH5-c2ZHyX7Z9_7FrH4BtKMiEeUjutixLyCR5Rwm1efS627LN6jnxvyX4yVxPwJkBm9kxHv/s1600/honda-vario-techno-125-cbs-iss-red.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEGf24tRhVmOlZRzCHJB-RQTVTPZZxzR5r5N-7pcRxTqo5_12OdjcnPCw_uVxr_WTHtxKsdcH5-c2ZHyX7Z9_7FrH4BtKMiEeUjutixLyCR5Rwm1efS627LN6jnxvyX4yVxPwJkBm9kxHv/s400/honda-vario-techno-125-cbs-iss-red.jpg" width="381" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji2vO_E4f6Y51CQ90d87n5Z-IW6A0UjANhSkDaXLe9evsBFr6QRQnLiTEAvS78BZd3r5UH5uTH4pmtEUF2oWbALXV44x72kHen3NxGbTb3uHl-r1kmYoDYKDyjIyqCoQshS7SHjwOXcQDb/s1600/honda-vario-techno-125-cbs-iss-white-silver.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="386" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji2vO_E4f6Y51CQ90d87n5Z-IW6A0UjANhSkDaXLe9evsBFr6QRQnLiTEAvS78BZd3r5UH5uTH4pmtEUF2oWbALXV44x72kHen3NxGbTb3uHl-r1kmYoDYKDyjIyqCoQshS7SHjwOXcQDb/s400/honda-vario-techno-125-cbs-iss-white-silver.jpg" width="400" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-s4w4U9f7IYf94V9zxExzipRMLCx0VN1dljS0ia8RlazkM10aQp40myda4mIJblA0bOHWmIu_8cnZxkw7vapw42q7JhMxBJ80J57yH3zzRpfndOu5J43QxRuOzUUJY4TGW-HC2QBjIVKw/s1600/promo.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-s4w4U9f7IYf94V9zxExzipRMLCx0VN1dljS0ia8RlazkM10aQp40myda4mIJblA0bOHWmIu_8cnZxkw7vapw42q7JhMxBJ80J57yH3zzRpfndOu5J43QxRuOzUUJY4TGW-HC2QBjIVKw/s320/promo.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Untuk kesediaan Stok, Promo, Potongan harga dan Hadiah</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Silahkan menghubungi kami di:</b></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="style15"><b>Showroom : </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="style15">Telp: 0361-9108181</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="style15">Fax: 0361-265050</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="style15"><br /> <b>Markerting </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="style15">Telp/SMS: (0361) 2078811 <br />
</span><span class="style15">081-557-221-35<br />
089-8076-2089</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="style15">Pin BB: 2293b0d8</span><br />
<br />
<span class="style15"><a href="http://www.hondabali.com/2013/02/daftar-subsidi-dan-cashback-motor-honda.html"><span style="font-size: medium;"><b>Promo dan Subsidi</b></span></a></span><span class="style15"> </span><br />
<span class="style15"><a href="http://hondabalimotor.blogspot.com/2013/02/daftar-harga-honda-terbaru-update.html"><b><span style="font-size: medium;">Daftar Harga</span></b></a> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.hondabalimotor.blogspot.com/2013/02/order-online.html"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgbm3FuDQkm4E5CexZKI_1fIMLSW10NkogkOqloA7xjTIyZI3NxslnwAIRvJYew1ELx__3UG4UaG8hGaF42SHhglx_YkjCtHB18cbvYNDNKtQvTQPf5IQBwtY_ou_WCQ44HdtZHQ6wjlP4/s1600/images.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
Dealer MFM - Made Ferry Motor adalah dealer resmi Honda terbesar di Bali
dengan jangkauan di 8 Kabupaten di Bali.<br />
Daerah jangkauan mencakup: Honda Denpasar, Badung, Tabanan dan
Gianyar, Klungkung, Bangli, Buleleng, karangasem dan Jembrana.<br />
Made Ferry Motor (MFM) - Dealer resmi honda di Denpasar - Bali<br />
<br />
Kami juga menyajikan informasi tentang: daftar harga, speksifikasi,
model, warna, honda-bali, Honda Indonesia,
motor Indonesia, honda manual, honda parts, honda accessories, motor
modifikasi, gambar motor, motor besar, motor sport Produk Honda Vario Techno 125 Teknologi Idling Stop System (ISS)<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">Sumber:http://www.hondabali.com/2013/05/honda-vario-techno-125-teknologi-idling.html </span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-73471078869856582982013-06-09T10:38:00.001-07:002013-06-09T10:38:08.110-07:00Tips Cara Merawat Mesin Injeksi <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Cara merawat Mesin Injeksi Pada kendaraan </span></b></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2dhTYLAQuRDHHlWpc-F-3e9DOedOw31eM5j4t8QZsYUwRuLH7R4FyUjcHQzIq-pbZmLe2YdjjOrwjgrAhG9GkcXVNCzWvqZ7Q2VgTZYxfILI9xKuTCFee7uzmgGKdxS0N6gfhTZZrJFQ/s1600/INJ_1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="347" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2dhTYLAQuRDHHlWpc-F-3e9DOedOw31eM5j4t8QZsYUwRuLH7R4FyUjcHQzIq-pbZmLe2YdjjOrwjgrAhG9GkcXVNCzWvqZ7Q2VgTZYxfILI9xKuTCFee7uzmgGKdxS0N6gfhTZZrJFQ/s400/INJ_1.png" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mesin Electronic Fuel Injection atau disebut (EFI)</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Adalah Hasil Pengembangan Teknologi Automotive Dunia<span style="font-size: small;"> </span>Sebuah Teknologi Mesin Kendaraan Yang Paling Ir</span></b></span><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">it Diabad Ini<span style="font-size: small;"> </span>Harus Menggunakan Bensin Oktan tinggi Jika Mesin Tidak Cepat
Rusak<span style="font-size: small;"> </span>Bensin Premium Include Broquet Sama Halnya Setara Dengan Bensin
Pertamax</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></b></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;"></span></span>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Jakarta Automotive 08/01</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Berkenaan dengan
semakin mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) dari tahun ke tahun , penerapan
standar euro3 yang akan mulai diaplikasikan di bulan Juli 2013 mengakibatkan
pabrikan otomotif mulai melirik teknologi yang hemat bahan bakar, salah satunya
adalah teknologi injeksi.<br />
Banyak pabrikan kendaraan di dunia yang sudah menerapkan teknologi injeksi
dalam produknya. Di Indonesia penggunaan mesin injeksi sudah dirintis oleh
Honda, dengan Honda Supra X PGMFI, yang kemudian disusul oleh Yamaha dengan
Yamaha Vision dan disusul oleh Suzuki dengan Satria PU serta Kawasaki Ninja 250
Injection. Sedangkan pada mobil yang beredar di Indonesia, rata-rata sudah
menerapkan secara terintegrasi. </span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH2Mr5-COOQqL75jakV8MhF_Mi12oJ9TZX1x1VMBp2AVaxRDnfTmyHS7k8Y-UXOlu4R46ksbqIdhnu_rniuvHmpClE-Fy-nuksCgoXy9_C5J6VioSfTRDZmkXbvPcUCpg1jeMwNoW3ZyQ/s1600/HEMATTTT.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="352" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH2Mr5-COOQqL75jakV8MhF_Mi12oJ9TZX1x1VMBp2AVaxRDnfTmyHS7k8Y-UXOlu4R46ksbqIdhnu_rniuvHmpClE-Fy-nuksCgoXy9_C5J6VioSfTRDZmkXbvPcUCpg1jeMwNoW3ZyQ/s400/HEMATTTT.jpg" width="400" /></a></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mesin Injection Harus
Menggunakan Bensin Oktan Tinggi</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></span></div>
<div style="margin: 0in;">
<span style="font-size: small;">Perlu diketahui bahwa mesin Injection cendrung
berkapasitas cc lebih besar, untuk manghasilkan tenaga besar maka di perlukan
mesin-mesin yang bertorsi tinggi dan kompresi lebih tinggi. Dianjurkan mengisi
bensin sesuai nilai rasio kompresi (kecuali ada modifikasi lain). Semakin
tinggi nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar (dikarenakan titik
bakarnya lebih tinggi). Semakin tinggi nilai oktan, maka bensin lebih sulit
menguap (penguapan rendah). Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu
tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.<span></span></span></div>
<div style="margin: 0in;">
<span style="font-size: small;">
Berikut sifat bahan bakar jenis gasolin yang termasuk di dalamnya adalah
premium, pertamax, dan pertamax plus dan sejenisnya.Kadar oktan di dalam
premium di indonesia itu kira-kira kurang dari 90% sementara pertamax lebih
tinggi kadar oktannya dari premium, dan pertamax plus sekitar 95%.</span><br />
<span style="font-size: small;">
Sifat bahan bakar yang oktannya lebih rendah akan mudah terbakar di dalam mesin
yang berkompresi lebih tinggi sehingga ketika jenis bahan bakar ini digunakan
pada mesin EFI maka di saat mesin pada posisi langkah kompresi - bahan bakar
yang terkompres itu akan terbakar dengan sendirinya (self burning) sebelum di
bakar oleh percikan api dari busi (spark plug) di titik mati atas (tdc). Dengan
demikian bahan bakar akan banyak tebakar sia sia tanpa menghasilkan tenaga dan
akan menimbulkan suara nglitik (fuel knok). <span>Mesin dengan perbandingan kompresi tinggi
tidak bisa bekerja dengan baik bila diberi premium. Kalaupun dipaksa meski
tetap bekerja kemampuannya menghasilkan tenaga tidak maksimal.Saat digeber
tidak bisa lari, Ini tandanya mesin protes</span>.<span></span></span></div>
<div style="margin: 0in;">
</div>
<div style="margin: 0in;">
<span style="font-size: small;">Jadi apa bila Anda mendengar suara nglitik pada
mesin kendaraan Anda di saat akselerasi mendadak, itu adalah suara bahan bakar
yang terbakar sebelum waktunya (self burning) dan jangan kaget kalo bahan bakar
akan semakin boros.Hal ini sering dirasakan pengendara dan rata rata pengendara
tidak paham penyebab terjadinya suara ngelitik mesin.</span><br />
<span style="font-size: small;">
Dan itulah kenapa mesin2 jenis EFI diharuskan pakai bensin oktan tinggi sebut
saja pertamax karena sifat pertamax itu sendiri tidak akan terbakar (self
burning) sebelum titik mati atas (tdc) </span></div>
<div style="margin: 0in;">
</div>
<div style="margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b>Bensin
Premium Include Broquet Sama Dengan Bensin Oktan Tinggi.</b></span></div>
<div style="margin: 0in;">
<span style="font-size: small;">Rekumendasi solusi satu satunya cara hemat BBM dalam
berkendara kendaraan bermesin Injection tapi tetap menggunakan bensin premium
dan sama sekali tidak ada resikonya adalah pakai alat sejenis katalisator
logam. Alat sejenis ini di <i>United Kingdom</i>
– Inggris sudah lama ada, yaitu sejak Tahun 1941 penemunya adalah <i>Handry Patric Broquet.</i></span></div>
<div style="margin: 0in;">
<span style="font-size: small;">Melalui proses kimiawinya yang disebut <i>de-Crack </i>alat ini bisa merubah bensin premium
jadi fresh. Dengan demikian flexilibitas dari bensin premium itu sendiri bisa
dipergunakan pada kendaraan bermesin <i>Injection
</i>sehingga performa mesin akan setara sama dengan menggunakan bensin oktan
tinggi.</span></div>
<div style="margin: 0in;">
</div>
<div style="margin: 0in;">
<span style="font-size: small;">Hanya saja alat ini baru masuk dan mulai dipasarkan
diIndonesia sejak Tahun 1999 oleh PT.BROQUET INDONESIA <span style="color: black;"><a href="http://www.hematbensin.com/">www.hematbensin.com</a>
sehingga <i>availability</i> dari alat ini
bisa dibilang belum merata diseluruh penjuru tanah air khususnya pada outlet
outlet<span> </span>sparepart kendaraan. </span></span></div>
<div style="margin: 0in;">
</div>
<div style="margin: 0in;">
<span style="font-size: small;">Meskipun demikian, khususnya pengendaraan
seJABODETABEK pada umumnya sudah pakai alat ini. Hal ini mengingat dengan pakai
alat ini dipastikan pengendara sangat diuntungkan sungguh luar biasa besarnya,
bayangkan sepanjang 400.000km atau 10 Tahun pemilik kendaraan bisa menikmati
harga konversi bensin pertamax 3800 dalam setiap liternya, sementara harga
bensin pertamax itu sendiri ada pada posisi harga 9000an apalagi harga bensin
sheel jauh lebih mahal.</span></div>
<div style="margin: 0in;">
</div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; line-height: 115%;">Untuk mendapatkan alat
hemat BBM tersebut diatas Anda bisa langsung mendatangi kantor pusat PT.
BROQUET INDONESIA, GRAHA SPBU PERTAMINA 3Floor, Jl. Raya Boulevard Timur 34
kelapa Gading Jakarta-14205 atau langsung menghubungi PIN BB 21213417 atau call
langsung 081399160008</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8UV4TSJ0CFO3yrahM_KxTbS9e9-kuNAZXZuMlihprZY_mKo0svQSIfr4vdzmQpwsiJgOJQRorg9iDI8cNenPlnbTskXV63L9Ig-maxyiuy78GylPWZ5we_9_DRzR1ORdZVEQtwRKT8dA/s1600/INJ_2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8UV4TSJ0CFO3yrahM_KxTbS9e9-kuNAZXZuMlihprZY_mKo0svQSIfr4vdzmQpwsiJgOJQRorg9iDI8cNenPlnbTskXV63L9Ig-maxyiuy78GylPWZ5we_9_DRzR1ORdZVEQtwRKT8dA/s400/INJ_2.jpg" width="400" /></a></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Apakah Mesin Injeksi
itu?</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Mesin injeksi adalah mesin yang menggunakan proses pembakaran dari minyak
menjadi energi, dengan cara mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar
dengan metode pengkabutan. Selama ini mesin motor kebanyakan menggunakan metode
pencampuran bahan bakar menggunakan cara manual, yaitu menggunakan karburator. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Metode karburator saat
ini dipandang sebagai cara pembakaran yang kurang efisien dibandingkan bila
menggunakan teknologi injeksi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
</div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Injeksi bahan bakar dapat
berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa
mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">
Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi
mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk
menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">
</span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">
Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar
dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">
</span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">
</span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnCHr9a4OT6K3kziKpP-6nb4O1hMrWL5YrBO0c-WtJvKIK_Q_DDIp3hhhrs9zGAlm2Wf-_3c7tRWdECkHyBkKcctXFIyeDN5sqUYqmVM360tTB9OyWKpqO1SUuSzaxaRnCDfMR6HAt1NY/s1600/INJ_4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnCHr9a4OT6K3kziKpP-6nb4O1hMrWL5YrBO0c-WtJvKIK_Q_DDIp3hhhrs9zGAlm2Wf-_3c7tRWdECkHyBkKcctXFIyeDN5sqUYqmVM360tTB9OyWKpqO1SUuSzaxaRnCDfMR6HAt1NY/s400/INJ_4.jpg" width="400" /></a></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Cara Kerja Mesin
Injeksi</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
Sistem mesin injeksi itu terdiri dari tiga system utama, yaitu system bahan
bakar, system induksi udara, dan system control elektronik.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
A. <b>Sistem Bahan bakar</b><br />
Sistem Bahan Bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke ruang
bakar.<br />
Komponen system bahan bakar terdiri atas:<br />
<br />
1) <b>Pompa Bahan bakar</b><br />
Pompa bahan bakar berfungsi utuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke
injektor. Pompa bahan bakar yang digunakan adalah pompa bahan bakar listrik<br />
<br />
2) <b>Fuel pulsation damper</b><br />
Fuel pulsation damper berfungsi sebagai penyerap perubahan tekanan pada saluran
tekanan karena adanya injeksi. Tekanan bahan bakar dalam intake manifold
dipertahankan oleh pressure regulator<br />
<br />
3) <b>Pressure Regulator</b><br />
Pressure regulator berfungsi mengatur tekanan bahan bakar ke injector-injektor.
Jumlah bahan bakar yang di injeksikan diatur oleh sinyal yang di berikan ke
injector sehingga tekanan harus tetap pada tiap-tiap injketor. Untuk
mendapatkan jumlah penyemprotan yang tepat, tekanan bahan bakar harus
dipertahankan lebih kurang 2,55 kg/cm2.<br />
<br />
4)<b> Injektor</b><br />
Injektor adalah sebuah nozzle elektromagnetik yang kerjanya dikontrol oleh
computer.Injektor dilengkapi dengan heat insulator pada saluran masuk atau pada
kepala slinder yang dekat dengan lubang pemasukan<br />
<br />
5)<b> Cold start injektor </b><br />
Cold start Injektor digunakan untuk mensuplai bahan-bahan pada saat suhu motor
masih rendah.Injektor ini dipsang di baian tengah ruangan udara masuk.Injektor
bekerja hanya pada saat start bila temperature air pendingin di bawah 220
Celsius.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
B. Sistem induksi udara berfungsi untuk menyediakan sejumlah udara yang
diperlukan untuk pembakaran terdiri atas:</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
1) <b>Therottle body</b><br />
Therottle body terdiri atas katup therottle untuk mengontroludara masuk,sebuah
system by pass udara yang mengatur aliran udara pada putaran idle dan sebuah
therottle position sensor untuk menyensor kondisi terbukanya katup therottle.<br />
<br />
2)<b> Katup udara</b><br />
Katup udara di gunakan untuk fast idle yang bekerjanya oleh bimetal dan heat
coil motor dalam keadaan dingin.Katup udara di pasangkan pada permukaan samping
kanan slinder.Jika putaran fast idle selama pemanasan tidak stabil atau rendah
maka hali ini antara lain disebabkan oleh kesalahan pembukaan katup udara.<br />
<br />
3) <b>Air flow meter</b><br />
Air flow meter mendeteksi jumlah udara yang masuk dan mengirimkan sinyal ke
computer yang menentukan dasar jumlah injeksi.Air flow meter terdiri atas plat
pengukur,pegas kembali ,baut penyekat campuran idle,sensor udaa masuk dan
switch pompa bahan bakar.<br />
<br />
4) <b>System Kontrol Elektronik</b> (ECU)<br />
Sistem Kontrol elektronik mempunyai bermacam-macam sensor yang terdiri atas air
flow meter,Sensor air pendingin,sensor psisi katup gas,sensor udara
masuk,sensor gas tekan,dan sensor tekanan mesin.Perangkat ini akan menentukan
lama kerja injector.Kelengkapan yang lain adalah main relay yang menyediakan
sumber arus listrik ke computer.Circuit opening relay yang mengontrol kerja
pompa bahan bakar dan sebuah resistor yang menstabilkan kerja injector.<br />
<br />
<b>Keuntungan dari Mesin Injeksi</b><br />
Teknologi mesin injeksi memiliki keuntungan akselerasi dan tenaga mesin yang
sangat baik, konsumsi bahan bakar akan jauh lebih efisien dan emisi gas buang
lebih ramah lingkungan.<br />
Teknologi injeksi memberikan keuntungan dalam efisiensi penggunaan bahan bakar.
<br />
<br />
Karena pada sistem injeksi, bahan bakar disuplai sesuai kebutuhan mesin,
menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit
kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan
bakar yang diperlukan.<br />
Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar
dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih besar.<br />
Efisiensi konsumsi bahan bakar yang digunakan pada mesin injeksi bisa menghemat
30 persen penggunaan bahan bakar daripada yang menggunakan pengapian model
karburator, serta emisi dan polusi yang dikeluarkan pun jauh lebih rendah.<br />
<br />
<b>Perawatan Mesin Injeksi </b><br />
Dibandingkan dengan model mesin konvensional, sebenarnya perawatan mesin injeksi
tergolong lebih sederhana.<br />
Sistem injeksi sudah menggunakan komponen yang proses pembuatannya sangat
presisi. Misalnya pada bagian nosel yang memiliki lubang dalam ukuran
mikron.<br />
<br />
Dengan lubang yang tak lebih besar dari penampang rambut, alat ini sangat
rentan terhadap penyumbatan yang dampaknya mengganggu kinerja mesin. Oleh
karena itu menjaga kebersihan saringan bensin merupakan suatu keharusan.<br />
Selain saringan bensin, komponen yang perlu diperhatikan adalah saringan udara.
Komponen ini sangat penting peranannya menjaga udara yang masuk kedalam mesin
terbebas dari debu dan kotoran. Oleh karena itu harus dijaga kebersihannya agar
berfungsi optimal.<br />
<br />
Jika Terlalu kotor maka pasokan udara menjadi terhambat sehingga mengganggu
kinerja mesin. Selain membuat performa mesin turun, konsumsi bahan bakar pun
menjadi bertambah seiring dengan meningkatnya emisi gas buang.<br />
<br />
Oleh karena itu, selalu bersihkan saringan udara secara rutin. Jika sekiranya
sering melewati kondisi jalan yang sangat berdebu, terlebih pada musim kemarau,
sebaiknya lebih sering lagi dibersihkan, bila perlu ganti dengan yang baru jika
nampak sudah sulit dibersihkan.<br />
<br />
Agar kondisi mesin Anda selalu optimal, lakukanlah penyetelan CO secara rutin.
Penyetelan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan proses tune up mesin yang
umumnya dilakukan tiap 2-3 bulan sekali.<br />
Oleh karena itu, seringlah memeriksakan (servise) motor Anda pada dealer-dealer
motor resmi.<br />
Pembakaran yang sempurna akan menghasilkan CO yang sangat minim dan dapat
dirasakan dengan performa mesin yang optimal dan konsumsi bahan bakar yang
rendah.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxlh4wLilRczSf7i7rGnIKYOcmhLn-dXvUCEURfu1eWVX6MlV6EspeAPwvqB69v5QxiZsj1A4RJSiX2k43MJoPFfCY7LDh_N7xkm2-qqE4wZGzv9qnkShifXhgrGzK1DQ8nvBVWdDRuXY/s1600/Untitled_PERTAMINA.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="388" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxlh4wLilRczSf7i7rGnIKYOcmhLn-dXvUCEURfu1eWVX6MlV6EspeAPwvqB69v5QxiZsj1A4RJSiX2k43MJoPFfCY7LDh_N7xkm2-qqE4wZGzv9qnkShifXhgrGzK1DQ8nvBVWdDRuXY/s400/Untitled_PERTAMINA.jpg" width="400" /></a></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Penggunaan Jenis Bensin berdasarkan Ratio Kompresi Kendaraa</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">.</span></span></div>
<div class="default" style="margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><u>Kendaraan Roda Dua</u></b></span></div>
<div class="default" style="margin: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b>YAMAHA</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Vega-R (9.3:1) Pertamax Vega-ZR (9.3:1) Pertamax Mio (8.8:1)
Premium Jupiter (9.0:1) Premium F1ZR (7.1:1) Premium RX-KING (6.9:1) Premium YT
115 (7.2:1) Premium RZR (7:01) Premium Nouvo (8.8:1) Premium Crypton (9.0 : 1)
Premium Yamaha Alfa (7.2 : 1) Premium Yamaha RXZ (7.0 : 1) Premium Jupiter-Z
(9.3:1) Pertamax Jupiter MX-135LC (10.9:1) Pertamax Plus Scorpio-Z (9.5:1)
Pertamax VIXION (10.4:1) Pertamax/pertamax plus Majesty 125 (11:01) Pertamax
Plus Scorpio (9.5:1) Pertamax.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">SUZUKI</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Satria FU (10.2:1) Pertamax/pertamax plus Shogun New FL125 Series
(9.6 : 1) Pertamax Shogun FD125 X (9,5 : 1) Pertamax Thunder 125 (9.2 : 1)
Premium/Pertamax Spin 125 (9.6:1) Pertamax SkyWave 125 (9.6 :1) Pertamax. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">KAWASAKI</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Kawasaki Blitz R 53 mm x 50.6mm 111 cc 9.3 : 1 (Pertamax)
Kawasaki Athlete 56 mm x 50.6mm 124.6 cc 9.8 : 1 (Pertamax) Kawasaki Ninja 250
62 mm x 41.2mm 2x 250 cc 11.5 : 1 (Pertamax Plus) Kawasaki KLX 250 72 mm x
61,2mm 249cc 11 : 1 (Pertamax Plus) Kawasaki Ninja RR 150 7.2 : 1 (Premium)
Kawasaki Kaze 9.3 : 1 (Pertamax).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">HONDA</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Honda GL 100 52 x 49.5mm 105.1 cc 9.2 : 1 (Pertamax) Honda GL Max
56.5 x 49.5mm 124.1 cc 9.2 : 1 (Pertamax) Honda GL Pro 61.0 x 49.5mm 144.7cc
9.2 : 1 (Pertamax) Honda Supra 50.0 x 49.5mm 97.1 cc 8.8 : 1 (Premium) Honda
Tiger 63.5 x 62.2 mm 196.9cc 9.0 : 1 (Premium) Honda Megapro 63,5 x 49,5 mm
156.7cc 9.0 : 1 (Premium) Honda CS-1 58 x 47,2 mm 124.7 cc 10.7 : 1 (Pertamax
Plus) Honda Supra PGM FI 52,4 x 57,9 mm 124.8cc 9.0 : 1 (Premium) Honda Blade
50 x 55,6 mm 109.1 cc 9.0 : 1 (Premium) Honda Vario 10, 7:1 (Pertamax Plus)
Honda CBR 150 R 11:1 ( Pertamax Plus) Honda Beat 125 9.2 : 1 (Pertamax) Honda
Scoopy 108 cc 9.2 : 1 (Pertamax) Honda Absolute Revo 110 cc 9 : 1 (Premium).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Kendaraan
Roda Empat</span></u></b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">.</span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">SUZUKI</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Swift 9,5:1 Pertamax Grand Vitara 10,5:1 Pertamax Plus Grand
Escudo XL-7 9,5:1 Pertamax Escudo 2.0 9,3:1 Premium/Pertamax Escudo 1.6 9,5:1
Pertamax Baleno 9,5:1 Pertamax Aerio 9,5:1 Pertamax APV 9,0:1 Premium/Pertamax
Karimun 8,8:1 Premium Katana 8,8:1 Premium Carry 1.5 8,9:1 Premium Carry 1.0
8,9:1 Premium Carry 1.3 9,0:1 Premium Esteem 1.6 GT 9,5:1 Pertamax Side Kick
8,9:1 Premium SX-4 10,5:1 Pertamax Plus.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">HONDA</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Jazz I-Dsi 10,4:1 Pertamax/Pertamax Plus Jazz V-Tec 10,1:1
Pertamax/Pertamax Plus City I-DSi 10,5:1 Pertamax/Pertamax Plus City V-Tec
10,1:1 Pertamax/Pertamax Plus Stream 1.7 9,5:1 Pertamax Stream 2.0 9,4:1
Pertamax </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">TOYOTA</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Starlet XL 1.000 cc 9,3:1 Premium/Pertamax Starlet SE 1.3 9,5:1
Pertamax Twin Cam 9,5:1 Pertamax Great Corolla 9,5:1 Pertamax Avanza 11:1
Pertamax Plus Yaris 10,5:1 Pertamax/Pertamax Plus Innova 2.0 9,8:1 Pertamax
Innova 2.7 9,7:1 Pertamax Rush 10:1 Pertamax/Plus Alphard 2400 cc 9.8 : 1
Pertamax Alphard 3500 cc 10.8 : 1 Pertamax Plus.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">NISSAN</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">X-Trail 2.0 9,9:1 Pertamax Terano 8,3:1 Premium Livina 1.5L
10,5:1 Pertamax/Pertamax Plus Livina 1.8L 9,9:1 Pertamax Sentra Genesis 9,3:1
Pertamax Cefiro 9,5:1 Pertamax/Pertamax Plus </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">DAIHATSU</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Xenia EJ (vvti) 11:1 Pertamax Plus Terios 10,0:1
Pertamax/Pertamax Plus Taruna EFI 9,5:1 Pertamax/Pertamax Plus Sirion 10,0:1
Pertamax/Pertamax Plus Ceria 9,5:1 Pertamax Mitsubishi Eterna DOHC 9,8:1
Pertamax Eterna SOHC 8,5:1 Premium Lancer DOHC 10,5:1 Pertamax Plus.</span></span></div>
<br />
<span style="font-size: x-small;"><i>sumber:http://mesinefi.blogspot.com/2013/01/cara-merawat-kendaraan-mesin-injection.html </i></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: x-small;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;"></span></i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;"><br /></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-85776970450843603862013-05-10T12:45:00.001-07:002013-05-10T12:45:33.061-07:00SYSTEM TRANSMISI<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
Macam - macam Transmisi pada Mobil
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoqnshnGPLWmsCadGkSjkuldwka0xRgZn-5QFyf2SMcCWGLPNTrghqYThqzUzMq45DnprGpWkOrz5BuoPzDYPP0V061FRa9prkqrSUt5fk0Br9kVm8mV-q-i6LEWKG_mrELcGoyT7z3O8/s1600/macam+transmisi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoqnshnGPLWmsCadGkSjkuldwka0xRgZn-5QFyf2SMcCWGLPNTrghqYThqzUzMq45DnprGpWkOrz5BuoPzDYPP0V061FRa9prkqrSUt5fk0Br9kVm8mV-q-i6LEWKG_mrELcGoyT7z3O8/s320/macam+transmisi.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">Transmisi adalah komponen
pada kendaraan yang mengubah tenaga dan kecepatan dari mesin agar disesuaikan
dengan kebutuhan pengendaraan. Sekarang saya akan menjelaskan mengenai macan -
macam transmisi yang digunakan pada mobil. Banyak sekali macam - macam
transmisi yang digunakan pada mobil , namun dapat digolongan menjadi berikut :</span></div>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="more"></a><br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">Selective
gear transmisi :</span></li>
</ul>
<ol start="1" type="1"><ul type="circle">
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">sliding
mesh type</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">constant
mesh type</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">synchromesh
type</span></li>
</ul>
</ol>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">Planetary
gear transmisi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">Automatic
transmisi </span></li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l0 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">Fluid
type</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l0 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">Electric
type </span></li>
</ul>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;"> Penjelasan
dari masing - masing macam tranmisi adalah sebagai berikut :<br />
<br />
<br />
<b>Selective gear transmisi :</b><br />
Selective gear transmisi adalah transmisi yang proses perpindahan giginya
dilakukan secara manual dengan tangan. Selective gear transmisi ini dibagi
menjadi 3 jenis yaitu : sliding mesh type , constant mesh type , synchromesh
type. Kentugan dari transmisi tipe ini adalah konstruksinya yang sederhana,
biaya produksi pembuatannya juga rendah dan kerusakan yang terjadi pada
transmisi tipe ini tidak sulit untuk ditangani. Namun kerugiannya adalah pengemudi
harus melakukan perpindahan gigi terus menerus sesuai dengan keadaan jalanya
kendaraan dan biasanya menimbulkan suara saat perpindahan gigi
tersebut. </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">Sliding
mesh type adalah transmisi yang proses perpindahan giginya dilakukan
dengan cara menggerakkan gigi yang akan dihubungkan. Pada tipe ini gigi -
gigi pada output shaft transmisi dirancang dapat meluncur dalam poros
output shaft transmisi tersebut. Sementara gigi - gigi pada counter shaft
transmisi tidak dapat meluncur alias menyatu dengan porosnya. Antara gigi
output shaft dan gigi counter shaft tidak saling terkait atau berhubungan
pada saat posisi netral. Pada saat masuk gigi barulah antara gigi tertentu
dari output shaft dengan gigi counter shaft terdapat hubungan
, namun hanya pada posisi gigi kecepatan gigi yang terjadi. Pada posisi
percepatan yang lainnya gigi - gigi tertentu yang lainnya yang akan saling
berhubungan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">Constant
mesh type adalah transmisi yang antara gigi - gigi output shaft dengan
gigi counter shaftnya saling terkait atau selalu berhubungan. Namun antara
gigi - gigi output shaft dengan poros output shaftnya tidak saling
berhubungan alias gigi - gigi pada output shaftnya dapat berputar bebas
pada poros output shaft transmisinya. Pada transmisi tipe ini dilengkapi
gigi kopling . Gigi kopling inilah yang berhubungan atau terkait dengan
poros output transmisi. Untuk proses perpindahan giginya dilakukan dengan
cara menggeser gigi kopling ke gigi output shaft transmisi sesuai dengan
kecaptan yang terjadi ( posisi gigi tertentu) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 140%; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">Synchromesh
type adalah transmisi yang bentuknya sama dengan tipe constant mesh type .
Hanya saja pada tipe ini ditambahkan berupa syncromesh yang berguna untuk
menyamakan kecepatan antara output shaft dan input shaft , sehingga
perpindahan gigi dapat terjadi dengan halus. Pada tipe ini gigi kopling
diganti dengan clutch hub dan sebuah synchromesh yang terkait dengan poros
output shaft. Sementara gigi output shaft nya tidak terkait atau dapat
berputar bebas terhadap poros output shaft transmisi. Jadi sebenarnya tipe
ini adalah pengembangan dari tipe constant mesh type. </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
<b><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">Planetary gear
transmisi </span></b><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;">:<br />
Transmisi tipe ini memiliki konstruksi yang berbeda dengan tipe selective gear
transmisi. Pada tipe ini terdiri atas sun gear, planetary gear dan
ring gear. Pengaturan percepatan pada tipe ini adalah dengan mengatur
hubungan antara ketiga komponen tersebut . Untuk cara kerjanya akan saya
jelaskan nanti dalam postingan berikutnya. Tipe ini lah yang umum digunakan
pada transmisi automatic.<br />
<br />
<br />
<b>Automatic transmisi </b><br />
Transmisi tipe ini adalah tipe yang proses perpindahannya dilakukan secara
otomatis sesuai dengan kecepatan kendaraan dan beban dari kendaran tersebut.
Pada transmisi tipe ini pengemudi tidak terlalu banyak melakukan proses
perpindahan gigi , karenanya pada tipe ini tidak dilengkapi dengan pedal
kopling, sebab semua perpindahan gigi secara otomatis. Untuk transmisi yang
proses perpindahan giginya dilakukan dengan minyak dinamakan tipe fluid type .
Sementara untuk perpindahan gigi yang dilakukan oleh tenaga listrik dinamakan
electric type. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt;">Demikian penjelasan dari saya tentang macam - macam transmisi pada mobil, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.</span><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 140%;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 10pt; line-height: 140%;"><i><a href="http://agungribowo-otomotif.blogspot.com/2012/05/macam-macam-transmisi-pada-mobil.html" target="_blank">source </a></i></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-26413262444280545102013-03-28T11:00:00.001-07:002013-05-10T12:38:35.031-07:00pengertian injeksi <h3 class="post-title entry-title">
<span style="background-color: white;">
Teknologi Injeksi Pada Mobil
</span></h3>
<span style="background-color: white;"><a href="http://ilmuduniatecnology.blogspot.com/2013/03/pengertian-injeksi.html" target="_blank">TEKNOLOGI INJEKSI PADA MOBIL</a></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAZmbGdCJm3Hx8QSI4LqsZkRZo_IdsAMJ-Gd-iben38IY6_eZzMLslqA7u_1femLXJLBkDuCIj1T5iLZ6jX-1Cx3A2YOYzEhnp1IcvpVhxWD79NxXr8zaB9NU1VkBgWcm1yIuBZjVsyYM/s1600/ford-ecoboost-direct-injection-system-photo-220701-s-1280x782.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAZmbGdCJm3Hx8QSI4LqsZkRZo_IdsAMJ-Gd-iben38IY6_eZzMLslqA7u_1femLXJLBkDuCIj1T5iLZ6jX-1Cx3A2YOYzEhnp1IcvpVhxWD79NxXr8zaB9NU1VkBgWcm1yIuBZjVsyYM/s320/ford-ecoboost-direct-injection-system-photo-220701-s-1280x782.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Injeksi bahan bakar adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam <span style="text-decoration: none;">mesin pembakaran dalam<i> (internal Combustion Engine)</i></span> untuk
mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan
tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan <span style="text-decoration: none;">karburator</span>.
</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol
pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan
keseragaman.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal,
elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun
sekitar 1980</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6660922926964266479" name="more"></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> mulai banyak menggunakan sistem elektronik.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sistem elektronik modern menggunakan banyak </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-decoration: none;">sensor</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> untuk
memonitor kondisi mesin, dan sebuah </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-decoration: none;">unit kontrol elektronik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> (<i>electronic control unit</i>, <b>ECU</b>) untuk menghitung jumlah bahan
bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat
meningkatkan <span style="text-decoration: none;">efisiensi bahan bakar</span> dan
mengurangi <span style="text-decoration: none;">polusi</span>,
dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 18px;">TUJUAN</span></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: scroll; background-clip: border-box; background-image: none; background-origin: padding-box; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto auto; line-height: 14.4pt; margin: 4.8pt 0in 6pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tujuan
utama pemakaian sistem injeksi sangatlah beragam. Beberapa tujuan pemakaian itu
antara lain :</span></span></div>
<ul style="line-height: 14.4pt;">
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">keluaran
tenaga mobil</span></span></li>
<li><span style="background-color: white;"><span style="background-color: white; color: windowtext; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">Efisiensi
bahan bakar</span></span></li>
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">Performa</span></span></li>
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">Kemampuan
untuk memakai </span><span style="background-color: white; color: windowtext; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">bahan bakar alternatif</span></span></li>
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">Daya
tahan</span></span></li>
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">Pemakaian
mobil yang halus</span></span></li>
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">Biaya
awal</span></span></li>
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">Biaya
perawatan</span></span></li>
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">Kemampuan
untuk didiagnosa</span></span></li>
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">Kemampuan
dioperasikan di mana saja</span></span></li>
<li><span style="background-color: white;"><span style="background-color: white; color: windowtext; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 14.4pt;">Tuning
mesin</span></span></li>
</ul>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 19.200000762939453px;"><br /></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><b><br />
</b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 1.2pt; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">KEUNTUNGAN</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 1.2pt; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> Keuntungan sistem injeksi terutama untuk <b>operasional mesin</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: scroll; background-clip: border-box; background-image: none; background-origin: padding-box; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto auto; line-height: 14.4pt; margin: 4.8pt 0in 6pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Keuntungan yang didapat pengemudi dari adanya mesin berteknologi
injeksi adalah kendaraan menjadi lebih halus dan lebih respon mesin yang lebih
bisa diandalkan karena adanya transisi t</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><i>hrottle</i></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> yang cepat, menyalakan mobil lebih mudah,
lebih tahan terhadap suhu ekstrem, meningkatkan interval perawatan kendaraan,
dan meningkatkan efisiensi. Lebih jauh, mesin dengan injeksi tidak perlu
dipanaskan terlebih dahulu seperti pada mesin karburator.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: scroll; background-clip: border-box; background-image: none; background-origin: padding-box; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto auto; line-height: 14.4pt; margin: 4.8pt 0in 6pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Rasio antara bensin dengan udara di dalam mesin pasti akurat
karena semuanya dikontrol untuk mendapatkan performa mesin terbaik, emisi, dan
efisiensi. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: scroll; background-clip: border-box; background-image: none; background-origin: padding-box; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto auto; line-height: 14.4pt; margin: 4.8pt 0in 6pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Banyak sistem injeksi bahan bakar modern yang sangat akurat, mereka
menggunakan berbagai sensor komputerisasi yang canggih.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: scroll; background-clip: border-box; background-image: none; background-origin: padding-box; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto auto; line-height: 14.4pt; margin: 4.8pt 0in 6pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sistem injeksi
bahan bakar dapat bekerja dengan cepat terhadap perubahan posisi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">throttle</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> dan mengontrol jumlah bahan bakar yang
dimasukkan sesuai dengan kemauan mesin sesuai dengan kebutuhan (misalnya <a href="http://ilmuduniatecnology.blogspot.com/" target="_blank"><i>engineload</i></a>, suhu udara, temperatur mesin, level oktan bahan bakar, dan tekanan
atmosfer.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: scroll; background-clip: border-box; background-image: none; background-origin: padding-box; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat; background-size: auto auto; line-height: 14.4pt; margin: 4.8pt 0in 6pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />
<b>KELEBIHAN</b><br />
</span></span><br />
<ul>
<li><span style="background-color: white;">Konsumsi bahan bakar lebih hemat(irit),karena takaran bahan bakar
yang diproduksi EFI sudah ditentukan sesuai dengan kebutuhan yang ideal
bagi mesin pada semua kondisi.Efisiensi bahan bakar=Irit
</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Mesin lebih bertenaga dan memiliki akselerasi yang responsif, sehingga selalu dalam kinerja yang optimal.</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Pada motor dengan sistem EFI dilengkapi dengan fault code
indicator.Jika ada masalah/kerusakan pada sistem EFI, lampu peringatan
akan menyala sehingga segera diketahui untuk diperbaiki.</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Emisi gas buang yang lebih rendah,sehingga lebih ramah lingkungan.</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Kinerja motor tetap stabil tanpa terpengaruh oleh panas dinginnya suhu mesin dan keadaan cuaca.</span></li>
</ul>
<span style="background-color: white;"><b>KEKURANGAN</b></span><br />
<ul>
<li><span style="background-color: white;">Perawatan <a href="http://ilmuduniatecnology.blogspot.com/" target="_blank">sistem EFI</a> jauh lebih rumit dari pada sistem konvensional
menggunakan karburator.Untuk itu membutuhkan perawatan yang lebih teliti
oleh tenaga mekanik yang berpengalaman.Sehingga akan menciptakan biaya
perawatan yang relatif lebih tinggi.</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Rentan terjadi gangguan terutama oleh air, karena seluruh sistem EFI diatur oleh mesin elektronik.</span></li>
<li><span style="background-color: white;">Pastinya sistem EFI kalah awet dengan karburator yang tanpa diatur oleh kelistrikan samasekali.</span></li>
</ul>
</div>
<span style="background-color: white;"><b>KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA SENSOR INJEKSI MODERN</b></span><br />
<span style="background-color: white;">1. Intake air temperature (IAT) </span><br />
<span style="background-color: white;">2. Throtle body</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="background-color: white;">a. Throttle valve </span></li>
<li><span style="background-color: white;">b. Throttle position sensor </span></li>
</ul>
</div>
<span style="background-color: white;">3. Fast idle Air Control (FIAC) </span><br />
<span style="background-color: white;">4. Idle air Control (IAC) </span><br />
<span style="background-color: white;">5. Idle speed adjusting screw (ISAS) </span><br />
<span style="background-color: white;">6. Mass air flow (MAF) </span><br />
<ul>
<li><span style="background-color: white;">a. Measuring plat type. </span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="background-color: white;">b. Measuring core type H. </span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="background-color: white;">c. Heat resistor type. </span></li>
</ul>
<span style="background-color: white;">7. Manifold Absolute Pressure (MAP)</span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><br />
<i> sumber : http://teknologiterbaru-dhn.blogspot.com/2012/08/teknologi-injeksi-pada-mobil.html</i></span> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-45350164860666548842013-03-26T11:13:00.000-07:002013-03-26T11:13:46.319-07:00SISTEM KELISTRIKAN BODY <div class="MsoNormal">
<b> SYSTEM KELISTRIKAN BODY PADA KENDARAAN </b></div>
<div class="MsoNormal">
Sistem kelistrikan<em>body</em> adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan<em>body</em> tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu<em>hazzard</em>, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Fungsi Sistem Kelistrikan<em> Body<br />
</em></strong>Fungsi sistem kelistrikan<em>body</em> adalah sebagai
penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara
lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara
akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator
pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah
menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan
lain-lain.</div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Sistem Kelistrikan</strong> <strong><em>Body</em></strong></div>
<div class="MsoNormal">
<img alt="Description: http://m-edukasi.net/online/2008/sistemkelistrikanbodi/images/line_title.png" height="2" src="http://inamurrofiq.blogdetik.com/Users/rofiq/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" width="600" /> </div>
<div class="MsoNormal">
Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan<em>Body</em></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal"><strong>Lampu Kepala<br />
</strong>Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk
menerangi jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi
lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak
dekat dikontrol oleh<em>dimmer switch.</em> Lampu kepala menyala
bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar.
Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe<em>sealed beam</em> dan bola lampu. Jenis<em>Sealed beam</em>
banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan
reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak
digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.</li>
</ul>
<div class="MsoNormal">
1.<strong>Lampu Kota<br />
</strong>Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat
dinyalakan sendiri dan dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan.
Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap, pengendara atau orang lain
dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk
kendaraan jenis truk dan bus).<br />
Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi
lampu kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan
tertinggi dari kendaraan .<br />
Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota
atau posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu
plat nomor bagian belakang.<br />
Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan
dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak
menyala, masih ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan.</div>
<br />
<strong>Penggunaan bola lampu dan sekring</strong><br />
Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau
posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:<br />
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="265">
<div class="MsoNormal">
<strong>Nama Komponen</strong></div>
</td>
<td valign="top" width="208">
<div class="MsoNormal">
<strong>Daya Lampu</strong></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="265">
<div class="MsoNormal">
. .4 buah bola lampu kota<br />
. .2 buah bola lampu plat Nomor<br />
. .2 buah bola lampu instrumen</div>
</td>
<td valign="top" width="208">
<div class="MsoNormal">
. .4 X 8 Watt= 32 Watt<br />
. .2 X 3 Watt= 6 Watt<br />
. .2 X 3 Watt= 6 Watt</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
<div class="MsoNormal">
Sekring yang terpasang untuk lampu kota (<em>Tail Fuse</em>) adalah 1,5 X
daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di
pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10
Amper.</div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal"><strong>Lampu Tanda Belok<br />
</strong>Lampu tanda belok atau sein dan lampu<em>hazzard</em> adalah dua sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama.
Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu<br />
. .1 bola lampu kiri depan<br />
. .1 bola lampu kiri belakang<br />
. .1 bola lampu kanan depan<br />
. .1 bola lampu kanan belakang<br />
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut
harus dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit
adalah 60 kali kedipan.<br />
Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat pengedip (<em>flasher</em>).<br />
Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan,
lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut
biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di batang
kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan,
lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar
lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah
depan.<br />
Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda
belok dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok,
sedangkan lampu<em>hazzard</em>digunakan bila dalam keadaan
bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain,
mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu<em>hazzard</em> harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak.<br />
<br />
</li>
<li class="MsoNormal"><strong>Lampu Rem</strong><br />
Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan
ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau
posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya
bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya
lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu
kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi
perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.<br />
Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat
pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas
(tidak mengerem).<strong> </strong></li>
</ul>
<strong> </strong><ul type="disc">
<li class="MsoNormal"><strong>Lampu Mundur</strong><br />
Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi
tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga
berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar
nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna
dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada
jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.
Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak ON ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.</li>
</ul>
<div class="MsoNormal">
<strong> </strong></div>
<div class="MsoNormal">
<strong>Sistem Kelistrikan</strong> <strong><em>Body</em></strong></div>
<div class="MsoNormal">
Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan<em>Body</em></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal"><strong>Baterai<br />
</strong>Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (<em>Dirrect Current</em>)
pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan
sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai
tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 4070 AH (<em>Ampere Hour</em>).</li>
</ul>
<div class="MsoNormal">
Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-).Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.</div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal"><strong>Kunci Kontak (<em>Switch</em>)</strong><br />
Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition
Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem
kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).</li>
</ul>
<div class="MsoNormal">
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;<br />
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)<br />
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris<br />
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )<br />
START : untuk start</div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal"><strong>Saklar</strong> </li>
<li class="MsoNormal">Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara
menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak
akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar
tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik
(posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+
baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan
berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).</li>
<li class="MsoNormal"><strong>Sekring (fuse)<br />
</strong>Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk
membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari
terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau
hubungan singkat. Dengan adanya sekring (<em>fuse</em>) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel,<em> relay, fleser,</em>
dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau
terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih
dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi)
maupun jenis filamennya.</li>
<li class="MsoNormal"><strong>Pengedip (<em>Flase</em>)</strong><br />
Pengedip (<em>flaser</em>) digunakan untuk memutus dan menghubungkan
arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga
lampu akan berkedip. Jenis pengedip (<em>flaser</em>) ada dua, yaitu jenis<em>bimetal</em> dan magnet.</li>
</ul>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst">
<span><span> </span></span><strong>Relay</strong><br />
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan
menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus
listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan
terhubung. Ada dua jenis<em>relay</em>, yaitu<em>relay</em> bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst">
.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span><span> </span></span><strong>Kabel Penghubung<br />
</strong>Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan
komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan
diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri
atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya,
bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir
besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi
bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter
kecil. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<span><span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<strong><br /></strong><strong><em></em></strong></div>
<br />
<br />
<i>sumber : www.edukasi.net</i><br />
<div class="MsoNormal">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-3653111258107977722013-03-26T10:48:00.002-07:002013-05-10T12:37:38.455-07:00SISTEM SUSPENSI PADA MOBIL<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-size: small;">S<span style="font-size: small;">Y<span style="font-size: small;">ISTEM SUSPENSI PADA KENDARAAN</span></span></span> </span></span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Chassis
pada<a href="http://ilmuduniatecnology.blogspot.com/2013/03/hyundai-santa-fe-2013-sasis-panjang-dan.html" target="_blank"> mobil</a> meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk
mengatur arah kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya
kendaraan. Sistem system berpengaruh langsung terhadap kenikmatan
berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya. Sistem rem digunakan
untuk mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan
mempertahankan posisi kendaraan pada saat diparkir.</span></span>
<span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><b>1. SUSPENSI</b></span></span>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><br />
</span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><img border="0" height="110" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5eh0S16XcNACSPanDLPtMJ9lAdRQWUZcRAvkKjZMGXbfdkpcEIivQO1mXaERDN0afeebffYvDP1tpDRXYt-vA0IhpBz_OYYkKAzwjyW48bbYPZqahZR0gpFxGl1YuDgSXwKQX2tiKwlM/s400/1.jpg" width="400" /></span>
<span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Sistem
suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan
dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga
menambah kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki
kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri dari pegas,
shock absorber, stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya suspensi dapat
digolongkan menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan
tipe bebas (independent suspension). Suspensi menghubungkan body
kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">1. </span><span style="font-family: Times New Roman;">Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan bagi penumpangnya..</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">3. </span><span style="font-family: Times New Roman;">Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></b> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">2. KOMPONEN UTAMA</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><i><span style="font-family: Times New Roman;">PEGAS</span></i></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Pegas
berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar
tidak diteruskan ke body kendaraan secara langsung. Disamping itu
untuk menambah kemampuan cengkram ban terhadap permukaan jalan.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Ada tiga tipe pegas, yaitu</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">1. </span><span style="font-family: Times New Roman;">Pegas Koil (Coil Spring), dibuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2wyh3GpuIg5g0hQlZ18ZCWgkeFmMVJVkxGxTJyMIzsuKz8EHc_-yo2pAsxlhA9z6zLUx2C-COh86lHQ8Jbtda1F5gR3ByMDBqiAwo5_qJPw47tA9oEeZLNmiuj5gQV4TDcx0H9ad_ymw/s1600/2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2wyh3GpuIg5g0hQlZ18ZCWgkeFmMVJVkxGxTJyMIzsuKz8EHc_-yo2pAsxlhA9z6zLUx2C-COh86lHQ8Jbtda1F5gR3ByMDBqiAwo5_qJPw47tA9oEeZLNmiuj5gQV4TDcx0H9ad_ymw/s1600/2.jpg" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">2. </span><span style="font-family: Times New Roman;">Pegas Daun (Leaf Spring), dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaW28v3BA69-TVE5NKW87L3jJFfPfYKKjf8N6cBsFjkX-7xzyn79qi7puZL8hmBbA5EOph54iZVkYGxlLgoCjjPhDbCqySZa0Jiunu26FyC1SpdjDhtKOfP744oVRfk9DwFDm73j-Qmfs/s1600/3.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaW28v3BA69-TVE5NKW87L3jJFfPfYKKjf8N6cBsFjkX-7xzyn79qi7puZL8hmBbA5EOph54iZVkYGxlLgoCjjPhDbCqySZa0Jiunu26FyC1SpdjDhtKOfP744oVRfk9DwFDm73j-Qmfs/s1600/3.jpg" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">3. </span><span style="font-family: Times New Roman;">Pegas Batang Torsi (torsion bar spring), dibuat dari batang baja yang elastis terhadap puntiran.</span><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><br />
</span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcxr8Z4N1zt22RwGHKC9X4ig6Sci4fVtOpgk4aXrk1RlPIvVk3z0hgSa8v7WNlg27-Xb0mP6DuO31EX642YWiqmhd0MAvbGkZA2k_wRevN0chpuhjA8YKdM_l7b8_WdvvIKv51_nCsxAA/s1600/4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcxr8Z4N1zt22RwGHKC9X4ig6Sci4fVtOpgk4aXrk1RlPIvVk3z0hgSa8v7WNlg27-Xb0mP6DuO31EX642YWiqmhd0MAvbGkZA2k_wRevN0chpuhjA8YKdM_l7b8_WdvvIKv51_nCsxAA/s320/4.jpg" width="320" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">SHOCK ABSORBER</span></b></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikuq7wrhm6UtBJCXzon1jjwVXCFSD-gzCvzMxsbZBxo_8_lOL_JS8f-4y04ltnmvDnQQb5iCWBYqmHnNUX7pCOoJer_7ZeSHLQZfRnrSd08lXXJdmJMFIxvM32KFRV_pnRxGh6VGsCp5M/s1600/ABS.gif" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikuq7wrhm6UtBJCXzon1jjwVXCFSD-gzCvzMxsbZBxo_8_lOL_JS8f-4y04ltnmvDnQQb5iCWBYqmHnNUX7pCOoJer_7ZeSHLQZfRnrSd08lXXJdmJMFIxvM32KFRV_pnRxGh6VGsCp5M/s320/ABS.gif" width="278" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Apabila
pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung
beroskilasi naik turun pada waktu menerima kejutan dari jalan.
Akibatnya berkendaraan menjadi tidak nyaman. Untuk itu shock absorber
dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenikmatan
berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.</span><span style="font-family: Times New Roman;">Di
dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut
minyak shock absorber. Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya
dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak karena melalui orifice
(lubang kecil) pada waktu piston bergerak.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></b> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">Tipe Shock Absorber</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">1) Menurut Cara Kerjanya</span></span></span></div>
<ol>
<li> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">
Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya
terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada saat
kompresi tidak terjadi efek meredam.</span></span></span></div>
</li>
<li> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">
Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi
maupun kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada umumnya kendaraan
sekarang menggunakan tipe ini.</span></span></span></div>
</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"> </span><span style="font-family: Times New Roman;">2) Menurut Konstruksi</span></span></span></div>
<ol>
<li> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">
Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini
terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber
(silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).</span></span></span></div>
</li>
<li> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"> Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat satu silinder (atau tanpa reservoir).</span></span></span></div>
</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"> </span><span style="font-family: Times New Roman;">3) Menurut Media Kerjanya</span></span></span></div>
<ol>
<li> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"> Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber sebagai medium kerja.</span></span></span></div>
</li>
<li> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">
Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan
gas. Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen.</span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL4pzGCnM0lPwEuGRHc2tIgeAiHYcoAyKaJOisW9KUcfkJ1wd_ldhE2Cd9x6GbB0rxpL55BUiHU6K-KC0ltD5i7SNBJjxkFhR7KiingSU0ymuYLvoosZe-RxbaKhxFzeX3q4fcGA0MIBQ/s1600/5.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL4pzGCnM0lPwEuGRHc2tIgeAiHYcoAyKaJOisW9KUcfkJ1wd_ldhE2Cd9x6GbB0rxpL55BUiHU6K-KC0ltD5i7SNBJjxkFhR7KiingSU0ymuYLvoosZe-RxbaKhxFzeX3q4fcGA0MIBQ/s320/5.jpg" width="320" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga berfungsi</span><span style="font-family: Times New Roman;">sebagai
sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian dalam ball
joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada
setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum
disulfide lithium base.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: Times New Roman;">PENTING</span></i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: Times New Roman;">Untuk
menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting gemuk
Setelah pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk dengan
screw plug. Pada tipe ball Joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.</span></i></span></span></div>
</li>
</ol>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b>STABILIZER BAR</b> <br />
</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></i></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Stabilizer
bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya
sentrifugal pada saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk
meningkatkan traksi ban. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya
dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada
bagian tengah diikat ke frame atau body pada dua tempat melalui
bushing. Bila roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara
bersamaan dengan arah dan jarak yang sama, stabilizer bar harus bebas
dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian
luar (outer spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam (inner)
mengembang. Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu
ujungnya tertekan ke atas dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang
stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan terhadap
puntiran ini berfungsi mengurarg body roll dan memelihara body dalam
batas Kemiringan yang aman. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah,
salah satu ujung strut bar dipasang pada lower suspension arm dan
ujung lainnya diikat ke bracket strut bar yang diikatkan ke body atau
cross member melalui bantalan karet. Strut bar berfungsi untuk menahan
lower arm agar tidak bergerak maju atau mundur pada saat menerima
kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat
terjadinya pengereman. </span><br />
<span style="font-family: Times New Roman;"><br />
</span><br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxpuuXv6EMNX6wwjD0GV7_DctsVC0_j5r8-dDl3IcN_mpq_9MdsGgUzoA8OFKthHmA72XrgQfKmzzHwpCqQhOebafy7PBWrV1Iih8NbULp786cx51gIdl4hZomoHbzIymG5BScQxK3OeE/s1600/6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxpuuXv6EMNX6wwjD0GV7_DctsVC0_j5r8-dDl3IcN_mpq_9MdsGgUzoA8OFKthHmA72XrgQfKmzzHwpCqQhOebafy7PBWrV1Iih8NbULp786cx51gIdl4hZomoHbzIymG5BScQxK3OeE/s1600/6.jpg" /></a></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><br />
</span><br />
</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;"><br />
</span></b></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b> LATERAL CONTROL ROD</b><br />
<br />
<br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8N422hLmf1VDOJTSqB9XfWYyempYftXu8OCAIUDkT5SMZsN5LFpshLcInmV8HCSy3pTympR3TLF3jM4g_aWEaB9ZsWtXcLynRv8lRd_wjS-GZN5atj6e56bHVSETgiTG8o0KPM5k2swY/s1600/7.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8N422hLmf1VDOJTSqB9XfWYyempYftXu8OCAIUDkT5SMZsN5LFpshLcInmV8HCSy3pTympR3TLF3jM4g_aWEaB9ZsWtXcLynRv8lRd_wjS-GZN5atj6e56bHVSETgiTG8o0KPM5k2swY/s1600/7.jpg" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya untuk </span><span style="font-family: Times New Roman;">menahan axle pada posisinya terhadap beban dari samping.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">BUMPER</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB6-0_NeGlRMukJj0Lg5AZpR5TTu-lRTxwgef_0HAakZjOq-TQ-BYRrzzJKRT708iGY8mFIoTCb69bxy2ABXacmxUhD8oSLInE5DPziguJi-cJlGEEgewpG_38eelVykeMqIDkK7Fn0jE/s1600/8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB6-0_NeGlRMukJj0Lg5AZpR5TTu-lRTxwgef_0HAakZjOq-TQ-BYRrzzJKRT708iGY8mFIoTCb69bxy2ABXacmxUhD8oSLInE5DPziguJi-cJlGEEgewpG_38eelVykeMqIDkK7Fn0jE/s320/8.jpg" width="259" /></a></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"> <br />
</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Pada
saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar,
pegas mengerut dan mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat
menyebabkan kerusakan komponen lainnya. Untuk itu bounding dan
rebounding bumper dipasang sebagai pelindung frame, axle, shock absorber
dan lain-lain pada waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas
maksimumnya.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></b> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">3. OSKILASI BODY</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">PITCHING</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Pitching
adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke
atas dan ke bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini
terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang bertonjolan atau lubang.
Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan yang pegasnya
lemah.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></b> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">ROLLING</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Bila
kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu
sisi kendaraan mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut.
Keadaan ini mengakibatkan body rolling pada arah samping (sisi ke
sisi).</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></b> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">BOUNCHING</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Bounching
adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan. Gejala
ini mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan
bergelombang, demikian pula bila pegas suspensi lemah.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></b> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">YAWING</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Yawing
adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri
terhadap titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan
yang menyebabkan pitching.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></b> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">4. TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">1. </span><span style="font-family: Times New Roman;">Rigid suspension. Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgghcTPza8ydAW9f4tlekb1E9YTwmLOMaKbdA6MgXhWrmvOgsyczsnJ9oHWdqrA-b17tPtfnOeHBJzmlXfiQQcN1vcoftpgw8J0maR_ZmL-N7DgdxgamKZkcy-a7VIiruxB1K_cxAUN10/s1600/9.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgghcTPza8ydAW9f4tlekb1E9YTwmLOMaKbdA6MgXhWrmvOgsyczsnJ9oHWdqrA-b17tPtfnOeHBJzmlXfiQQcN1vcoftpgw8J0maR_ZmL-N7DgdxgamKZkcy-a7VIiruxB1K_cxAUN10/s320/9.jpg" width="320" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">2. </span><span style="font-family: Times New Roman;">Independent suspension. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3E4rQIp_Mh-7F6DocfCCe3dKo80FudQ-d7orjM1-HH8sTRk5D0lp-xnVHdmrHbF8f2CA9c4o9xuyWWYXWaMUN9nux4rW65W0Zj69_R5iCW7ujDILoV0a5jpAjABJ9wq9sjscR-IIQ1uM/s1600/10.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3E4rQIp_Mh-7F6DocfCCe3dKo80FudQ-d7orjM1-HH8sTRk5D0lp-xnVHdmrHbF8f2CA9c4o9xuyWWYXWaMUN9nux4rW65W0Zj69_R5iCW7ujDILoV0a5jpAjABJ9wq9sjscR-IIQ1uM/s1600/10.jpg" /></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Pada suspensi model bebas (independent suspension), masing-masing pada roda kiri dan kanan bergerak bebas (independen).</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Pada
suspensi rigid axle (rigid axle suspension), roda kiri dan kanan
dihubungkan oleh axle tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame
melalui pegas (pegas daun atau pegas koii). Suspensi rigid banyak
digunakan pada roda depan dan belakang bus dan truck dan pada roda
belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan
sederhana.</span><span style="font-family: Times New Roman;">Pada
suspensi model bebas (independent suspension, roda kiri dan kanan
tidak dihubungkan secara langsung pada axle tunggal. Kedua roda dapat
bergerak secara bebas </span><span style="font-family: Times New Roman;">tanpa
saling mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada
roda depan mobil penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi model
bebas digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang. Perbedaan
besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan dapat
membelok. Ketika kendaraan membelok atau melalui jalan yang tidak rata,
roda-rodanya menerima gaya dari permukaan jalan. Suspensi berfungsi
menyerap gaya-gaya ini agar kendaraan berjalan sesuai dengan arah yang
diinginkan. Disamping itu untuk mencegah roda bergoyang, bergerak ke
arah depan, belakang, samping, secara berlebihan, atau merubah
kemiringan roda, hal ini akan </span><span style="font-family: Times New Roman;">mempengaruhi
kestabilan kendaraan. Karena faktor inilah suspensi model bebas
sering digunakan pada roda depan. Sebagai contoh suspensi model bebas
adalah tipe Macpherson strut dan tipe double wishbone.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: Times New Roman;">TIPE MACPEHERSON STRUT</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"> </span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzecHwX9k90Bxuzv6YNH0TChEErAUsjVNQVrr8BLxpOqJnOLJFeev39iNdO3OWO7pa9SgpfFOHOr5tSKWdhL_NPvwTwETgS49sEE0N4N8w5-kgGJ2rNzBxjOcsh2k7TlLX-oa2oSWyEbM/s1600/11.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="194" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzecHwX9k90Bxuzv6YNH0TChEErAUsjVNQVrr8BLxpOqJnOLJFeev39iNdO3OWO7pa9SgpfFOHOr5tSKWdhL_NPvwTwETgS49sEE0N4N8w5-kgGJ2rNzBxjOcsh2k7TlLX-oa2oSWyEbM/s320/11.jpg" width="320" /></a></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;">Suspensi
tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Konstruksi dari suspensi
tipe strut adalah : lower arm, strut bar, stabilizer bar dan strut
assembly. Ujung lower arm dipasang pada suspension member melalui
bushing karet dan dapat bergerak naik turun. Ujung lainnya dipasang ke
steering knuckle arm melalui ball joint. Sebagai bagian dari
suspension linkage, shock absorber berfungsi menyerap kejutan dari
jalan dan menopang berat kendaraan. Bagian atasnya dipasang pada
fender apron melalui bantalan karet dan bearing. Bagian bawah strut
diikat dengan baut pada steering knuckle</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><b><i><span style="font-family: Times New Roman;">TIPE MACPHERSON STRUT DENGAN LOWER ARM BERBENTUK L</span></i></b><br />
<br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR1BzFVGyQcxBeo8cyAqXs_XmnBgzFvAv1U7mRbza4tkABkqo2VKdlSKR8THZ0LcTc-QWNvmfchL7zelNJdIHA8D_K-9XmgEMBHz_AmrcDCqgL4BDy3if_YuBsgfS59y6w8ex3Emoc4UI/s1600/12.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR1BzFVGyQcxBeo8cyAqXs_XmnBgzFvAv1U7mRbza4tkABkqo2VKdlSKR8THZ0LcTc-QWNvmfchL7zelNJdIHA8D_K-9XmgEMBHz_AmrcDCqgL4BDy3if_YuBsgfS59y6w8ex3Emoc4UI/s320/12.jpg" width="320" /></a></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br />
<span style="font-family: Times New Roman;">Ada
beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk menopang roda
dan bodi kendaraan. Diantaranya adalah bentuk lower arm berbentuk L.
bentuk ini ada yang digunakan pada kendaraan yang mesinnya di depan dan
penggeraknya roda depan. Lower arm bentuk L in! diikat pada body pada
dua tempat melalui bushing dan ke steering knuckle melalui ball
joint. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah
depan belakang sehingga tidak perlu menggunakan strut bar.</span><br />
<br />
<br />
<b><i><span style="font-family: Times New Roman;">TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS KOIL</span></i></b><br />
<br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP1xAtx0uDC3UY0iCkTaiPB8WUlmN7KxYYNLTm3DwgvV3HWki7V5Fii3mcQ4uwhIm-Sm-Vm5LEVxn4bVwe0sTQgOpgRubeAsLi17rrooURYqP-BVvuEcy0C4ap5z1v00pbClSiisYNCO4/s1600/13.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP1xAtx0uDC3UY0iCkTaiPB8WUlmN7KxYYNLTm3DwgvV3HWki7V5Fii3mcQ4uwhIm-Sm-Vm5LEVxn4bVwe0sTQgOpgRubeAsLi17rrooURYqP-BVvuEcy0C4ap5z1v00pbClSiisYNCO4/s1600/13.jpg" /></a></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><br />
<br />
<span style="font-family: Times New Roman;">Suspensi
model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan
truck kecil. Konstruksinya adalah roda dipasang pada body melalui dua
lengan suspensi (upper dan lower arm). Shock absorber dan pegas koil
dipasang diantara kedua arm tersebut di atas, steering knuckle dan
frame. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui
bushing, dan ujung lainnya pada steering knuckle melaui ball joint.
Bagian atas shock absorber diikat pada body atau frame, dan bagian
bawahnya ke lower arm. Pegas koil terletak diantara lower arm dan body.</span></span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times New Roman;"><i><span style="font-size: small;">sumber : http://subandiyo513.blogspot.com/2012/01/sistem-suspensi-mobil.html</span></i> </span></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-10505604783776004922013-03-11T23:05:00.002-07:002013-03-11T23:05:34.940-07:00Mercedes-Benz 300 SL Klasik Paling Termurah<h3 class="post-title entry-title">
Mercedes-Benz 300 SL Klasik Paling Termurah
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://oto.assets.kompas.com/uploads/photo/2012/04/04/bd1d0e392c7c246d771529c5e95d28e0_p.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://oto.assets.kompas.com/uploads/photo/2012/04/04/bd1d0e392c7c246d771529c5e95d28e0_p.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Duisberg - Mercedes-Benz 300 SL keluaran 1955 karya pengrajin kayu asal
Duisberg, Jerman ini bisa jadi menjadi termurah di dunia. Pasalnya,
dijual 7.800 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 70 juta. Ini bisa
dimaklumi karena mobil ini hanyalah sebuah replika skala 1:1 karya
pengrajin kayu asal Duisberg, Jerman.<br />
<br />
Semua detail dibuat sama seperti aslinya, termasuk proses buka tutup
pintu model burung camar (gullwing) lengkap dengan engsel penyanggah
yang kerap digunakan untuk jendela rumah. Keunikan lain, gril dan logo
tiga berlian Mercedes dibuat tanpa cacat. Lingkar roda juga dibuat dari
kayu lengkap dengan peleknya.<br />
<br />
Menurut pembuatnya, pekerjaan paling sulit adalah membentuk interior
karena terdiri dari beberapa komponen yang kecil dan unik. dibutuhkan
kerja ekstra untuk bisa menghadirkan pernak pernik agar terlihat sama
dengan aslinya. Termasuk ornamen di dasbor mulai dari setir, panel
meter, tombol kontrol hingga radio. Sementara konsol tengah dibuat
sederhana dengan tuas persnelling ala kadarnya.<br />
<br />
Secara keseluruhan mobil kayu ini adalah sebuah karya seni yang sangat baik kendati modelnya hasil jiplakan!
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-44389176122493183962013-03-11T23:03:00.001-07:002013-03-11T23:03:09.919-07:00Hyundai Santa Fe 2013 Sasis Panjang dan Pendek<h3 class="post-title entry-title">
Hyundai Santa Fe 2013 Sasis Panjang dan Pendek
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://oto.assets.kompas.com/uploads/photo/2012/04/05/2e189ae216fa4ffded0572bd51039d12_p.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://oto.assets.kompas.com/uploads/photo/2012/04/05/2e189ae216fa4ffded0572bd51039d12_p.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
New York - Setelah muncul dalam beragam bentuk dan prediksi, akhirnya
Hyundai resmi menampilkan Santa Fe 2013 di pameran New York Auto Show
2012, 4-15 April. Jelas sekali, desain 'Fluidic Sclupture' menjadi
andalan seperti gril berbentuk trapesium dan kaca samping menyerupai
daun sehingga secara keseluruhan eksteriornya sangat sporty. Ketika
diperkenalkan, Hyundai menyodorkan 2 varian dengan spesifikasi mesin dan
daya angkut berbeda.<br />
<br />
Varian Sport<br />
Ciri khasnya, bodi kompak dengan ukuran panjang 4.689 mm, lebar 1.880
mm, tinggi 1.679 mm dan jarak sumbu roda 2.700 mm menampung 5 penumpang.
Konsumen diberi pilihan mesin, yakni Theta II berkapasitas 2.4-liter,
Gasoline Direct Injection (GDI) dengan tenaga 190 PS serta Theta II,
2.0-liter, GDI, turbocharger berdaya 264 PS. Keduanya menggunakan
transmisi otomatis 6 percepatan.<br />
<br />
Long Wheel Base<br />
Bedanya, daya tampung LWB 7 orang karena ditopang dimensinya (P/L/T :
4.905 mm/1.885 mm/1.689 mm) dan jarak sumbu roda 2.799 mm. Untuk jantung
pacu menggunakan tipe Lambda II, V6, 3.3-liter, GDI yang mampu
menyemburkan 290 PS. Khusus varian ini dilengkapi teknologi blind spot
detection direct injection.<br />
<br />
Mengenai fitur-fitur, untuk ketiga varian memiliki kesamaan seperti
layar sentuh LCD 8 inci yang menampilkan menu sistem navigasi, sistem
audio, konektor USB dan iPod, kamera belakang, serta teknologi terbaru
Blue Link. Cakupan teknologi tersebut terdiri automatic collision
notification, SOS emergency assistance dan enhanced roadside assistance.
Koneksi bisa menggunakan perintah suara. Fitur lain, sunroof, pemanas
jok belakang dan setir, remote engine start dan peringatan kecepatan.<br />
<br />
Hyundai Indonesia<br />
Hingga saat ini Hyundai Mobil Indonesia (HMI) masih menunggu kabar dari
Hyundai Motor Company (HMC) tentang kepastian Santa Fe untuk pasar Tanah
Air. "Sampai sekarang kita belum terima spesifikasi apa yang akan
dijual, termasuk pemilihan mesin dan fitur yang akan dipakai. Tapi yang
jelas kita akan mendatangkan varian 7 penumpang," jelas Bebin Djuana,
Wakil Kepala Pemasaran PT HMI saat dihubungi KompasOtomotif siang tadi
(5/4).<br />
<br />
Kendati secara global sudah diluncurkan, jalan menuju Indonesia masih
jauh. Ada proses yang harus dilalui sebelum dikirim ke Indonesia, yaitu
pengujian konversi dari setir kiri ke kanan. "Proses tersebut butuh
waktu dan harus melewati pengetesan. Karena di Korea sebagai basis
produksi hingga saat ini masih dalam konsentrasi memproduksi model setir
kiri," tutup Bebin.
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6660922926964266479.post-71687206112370821412013-03-11T22:58:00.000-07:002013-05-10T12:36:13.662-07:00cara kerja katup pada mesin mobil <span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">Mekanisme
katup adalah suatu mekanisme pengaturan proses pembukaan dan penutupan
katup pada saluran masuk dan buang motor bakar. Mekanisme tersebut
berfungsi untuk membuka dan menutup katup isap dan katup buang yang
sesuai dengan </span><i style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">firing order</i><span style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;"> suatu
silinder dan proses pengerjaannya, yang memasukkan campuran bahan bakar
dan udara serta mengeluarkan gas buang sisa pembakaran.</span></span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Sebelum lebih jauh mendalami mekanisme pembukaan dan penutupan katup
isap dan buang pada motor bakar, kita harus mengenal dahulu bagaimana
kinerja katup isap dan katup buang dalam ruang pembakaran. Untuk itu
kita harus mengenal kinerja motor bakar, yang pada tulisan ini saya
wakili dengan motor bakar empat langkah. Saya tidak membedakan apakah
motor bakar ini termasuk dalam SIE atau CIE.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<h1 style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Motor Bakar Empat Langkah</span></h1>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Untuk menghasilkan satu langkah kerja pada sebuah motor bakar empat
langkah, membutuhkan siklus empat langkah gerakan piston atau dua
langkah putaran crankshaft yang sempurna. Siklus empat langkah ini
dikenal sebagai siklus otto, yang ditemukan oleh Nikolaus August Otto
pada tahun 1867. Empat langkah tersebut terdiri dari :</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<ol style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<li style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;"><span style="background-color: white;"><b>Langkah Isap</b>,
adalah langkah piston dari TMA (Titik Mati Atas) dimana katup buang
tertutup dan katup isap terbuka, dan piston begerak menuju TMB (Titik
Mati Bawah) sehingga dapat menghisap campuran bahan bakar dan udara ke
dalam ruang pembakaran melalui katup isap.</span></li>
<li style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;"><span style="background-color: white;"><b>Langkah Kompresi</b>,
adalah langkah piston menekan campuran bahan bakar dan udara dengan
bergerak dari TMB ke TMA, dimana katup isap dan katup buang sama – sama
dalam posisi tertutup. Sehingga campuran bahan bakar dan udara tadi
terkompresi. Kompresi tersebut membuat tekanan di dalam ruang pembakaran
menjadi tinggi. Sesaat piston mendekati TMA, busi memancarkan percikan
api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang terkompresi tadi.
Sehingga terjadilah ledakan di dalam ruang pembakaran.</span></li>
<li style="font-size: 1em; line-height: 1.65em;"><span style="background-color: white;"><b>Langkah Ekspansi</b>,
adalah langkah piston yang bergerak turun dari TMA ke TMB akibat
terdorong oleh ledakan di dalam ruang pembakaran tersebut dan memaksa
crankshaft berputar. Posisi katup isap dan buang masih sama – sama
tertutup. Langkah inilah yang dapat menghasilkan tenaga dan mesin dapat
bekerja.</span></li>
<li style="font-size: 1em; line-height: 1.65em; text-align: left;"><span style="background-color: white;"><b>Langkah Buang</b>,
adalah langkah dimana piston bergerak ke atas dari TMB ke TMA, dimana
katup isap tertutup dan katup buang terbuka. Sehingga piston dapat
membuang sisa pembakaran. Pada saat piston mencapai TMA maka katup buang
tertutup dan katup isap terbuka sehingga siklus empat langkah dapat
dimulai kembali.</span></li>
</ol>
<span style="background-color: white;">
</span><br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">
<img alt="siklus4langkah" class="aligncenter" height="184" src="http://mustazamaa.files.wordpress.com/2009/10/siklus4langkah.jpg?w=359&h=184" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="siklus4langkah" width="359" /></span></div>
<div align="center" style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Gambar 1 Siklus Empat Langkah</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<h1 style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Kinerja Mekanisme Katup</span></h1>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Sebenarnya bagaimana mekanisme yang dapat membuat katup isap
dan katup buang dapat bergerak membuka dan menutup saluran masuk dan
buang pada ruang pembakaran? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat
kita lihat ilustrasi dibawah ini.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span><br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><img alt="engine-cam" class="aligncenter" height="240" src="http://mustazamaa.files.wordpress.com/2009/10/engine-cam.gif?w=320&h=240" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="engine-cam" width="320" /></span></div>
<div align="center" style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Gambar 2 Mekanisme Kinerja Katup Isap dan Katup Buang</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Katup isap dan katup buang dapat bergerak membuka dan menutup saluran
masuk dan buang dikarenakan adanya dorongan nok dari mekanisme cam pada
suatu camshaft. Gambar camshaft berikut dapat memperjelas maksud tulisan
saya.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span><br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><img alt="camshaft" class="size-full wp-image-16 aligncenter" height="181" src="http://mustazamaa.files.wordpress.com/2009/10/camshaft.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="camshaft" width="346" /></span></div>
<div align="center" style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Gambar 3 Camshaft</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div align="center" style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div align="center" style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijFvuCtQ0z52IA2uZzYP4-P9Gc7Tu_wTSZxIucVCUaEZztwu6Y42hi9jPfs7ieAYsBGu4CAyibNFo6e5wwLeAeUIqmDLtSM59EfoevU-CERaOWqraHXYLjl_u8cnHhZBDNiLcfyEIDzxc/s1600/Pegas+katup.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijFvuCtQ0z52IA2uZzYP4-P9Gc7Tu_wTSZxIucVCUaEZztwu6Y42hi9jPfs7ieAYsBGu4CAyibNFo6e5wwLeAeUIqmDLtSM59EfoevU-CERaOWqraHXYLjl_u8cnHhZBDNiLcfyEIDzxc/s1600/Pegas+katup.jpg" /></a></span></div>
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div align="center" style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Pegas katup</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div align="center" style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Camshaft adalah sebuah poros yang memiliki beberapa nok yang menonjol
tetapi dengan arah tonjolan nok yang berbeda – beda untuk katup isap dan
katup buangnya. Adanya tonjolan nok itulah yang dapat menekan katup
isap dan katup buang sehingga katup isap dan katup buang dapat membuka
dan menutup saluran masuk dan buang pada ruang pembakaran.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Seiring dengan putaran camshaft dan arah tonjolan nok yang berbeda untuk
tiap katup isap dan buang, maka dorongan dari nok pertama misalnya,
menekan katup isap sehingga dapat membuka saluran masuk pada ruang
bakar. Demikian juga nok yang selanjutnya akan mendorong katup buang
untuk membuka saluran buang pada ruang bakar.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Tentu saja hal ini seiring pula dengan gerakan naik dan turunnya piston
dari TMA menuju TMB dan TMB menuju TMA sehingga langkah tersebut dapat
membuat campuran bahan bakar dan udara terhisap masuk ke dalam ruang
pembakaran dan membuang sisa pembakaran melalui saluran buang. Hal ini
sesuai dengan siklus empat langkah seperti yang dijelaskan diatas.
Karena arah tonjolan nok berbeda – beda untuk tiap katup isap dan buang
maka putaran camshaft tersebut memberikan dorongan yang berbeda
tergantung arah nok saat menekan katup yang mana sehingga siklus empat
langkah diatas dapat berjalan seiring dengan putaran camshaft.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Lalu ada pertanyaan yang timbul berikutnya bagaimana camshaft dapat
berputar? Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas maka ada beberapa
hal lagi yang perlu kita ketahui juga. Mekanisme dari camshaft yang
menekan katup isap dan buang serta hubungannya dengan putaran crankshaft
biasanya disebut dengan <i>valve train mechanism</i>. <i>Valve train mechanism</i> adalah
suatu mekanisme yang menghubungkan katup isap dan katup buang dengan
gerakan piston, katup isap dan katup buang dengan camshaft, hubungan
camshaft dengan crankshaft serta hubungan crankshaft dengan piston yang
dihubungkan melalui connecting rod.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Untuk mengetahui secara detail <i>valve train mechanism,</i> ada
baiknya jika kita dapat memotong sebagian mesin kita agar kita dapat
melihat lebih jelas dan seksama bagaimana hubungan keseluruhan mekanisme
katup tersebut. Namun melalui ilustrasi berikut ini mungkin dapat
membantu kita lebih memahami bagaimana mekanisme-nya tanpa harus
melakukan pemotongan terhadap mesin kita.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span><br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><img alt="88528G06" class="size-full wp-image-17 aligncenter" height="300" src="http://mustazamaa.files.wordpress.com/2009/10/88528g06.gif" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="88528G06" width="300" /></span></div>
<div align="center" style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Gambar 4 Motor Bakar Empat Langkah</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Dari ilustrasi diatas dapat kita lihat bahwa camshaft dapat
berputar akibat putaran dari crankshaft yang dihubungkan melalui suatu
belt yang biasanya disebut <i>timing belt</i>. Namun bukan hanya belt
saja yang menghubungkan antara crankshaft dengan camshaft. Jenis
penghubung lainnya adalah rantai atau biasa disebut <i>timing chain</i>, dan juga roda gigi yang disebut <i>timing gear</i>.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Untuk timing belt, belt tersebut tidak dapat langsung
memutar camshaft maupun crankshaft. Belt tersebut memerlukan sprocket
yang memiliki gerigi yang sesuai dengan jenis gerigi belt pada <i>timing belt</i> tersebut.
Hal ini ditujukan untuk menghindari adanya backlash pada putaran
camshaft. Karena jika terjadi hal tersebut maka waktu pembukaan katup
isap dan penutupan katup buang menjadi terlambat yang dapat
mengakibatkan waktu dengan peledakan busi menjadi tidak sesuai. Tentu
hal ini dapat mengakibatkan pembakaran pada ruang bakar menjadi tidak
sempurna.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Untuk mekanisme dengan menggunakan model timing belt dapat dilihat lebih sederhana dengan ilustrasi berikut ini.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span><br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><img alt="timingbelt" class="size-full wp-image-18 aligncenter" height="262" src="http://mustazamaa.files.wordpress.com/2009/10/timingbelt.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="timingbelt" width="335" /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">
Gambar 5 Mekanisme dengan Timing Belt</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Pada ilustrasi diatas juga menjelaskan kepada kita bahwa putaran
crankshaft tersebut juga menyebabkan gerakan piston naik dan turun.
Antara piston dan crankshaft tersebut dihubungkan dengan adanya <i>connecting rod</i>.
Sehingga gerakan naik turun piston tersebut akan sesuai dengan
pembukaan dan penutupan katup isap dan katup buang pada ruang bakar.
Kekurangan dari mekanisme katup model timing belt adalah belt dapat
putus jika karetnya menjadi keras. Namun kelebihan dari timing belt
lebih halus dan tidak memerlukan pelumasan.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Selanjutnya dapat kita lihat model mekanisme yang lain, yaitu model Timing Gear melalui ilustrasi berikut.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span><br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><img alt="timinggear" class="size-full wp-image-21 aligncenter" height="230" src="http://mustazamaa.files.wordpress.com/2009/10/timinggear.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="timinggear" width="286" /></span></div>
<div align="center" style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Gambar 6 Mekanisme dengan Timing Gear</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Sama dengan mekanisme dengan model timing belt, pada mekanisme dengan
model timing gear ini juga menghubungkan putaran crankshaft dan
camshaft. Namun melalui mekanisme roda gigi. Kekurangan dari model ini
adalah model ini lebih berisik namun lebih kuat.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Berikutnya adalah ilustrasi sederhana mekanisme timing chain.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span><br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><img alt="timingchain" class="aligncenter size-full wp-image-22" height="266" src="http://mustazamaa.files.wordpress.com/2009/10/timingchain.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" title="timingchain" width="236" /></span></div>
<div align="center" style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Gambar 7 Mekanisme dengan Timing Chain</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Pada mekanisme dengan model timing chain, crankshaft dihubungkan dengan
camshaft melalui sprocket dan rantai. Kelebihan dari mekanisme ini juga
lebih kuat dari belt namun juga sedikit berisik walaupun tidak seberisik
model timing gear. Tetap memerlukan pelumasan.</span></div>
<span style="background-color: white;">
</span>
<br />
<div style="font-family: Verdana,Tahoma,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 21.1167px;">
<span style="background-color: white;">
Untuk memulai gerakan crankshaft pada awalnya adalah dengan adanya
starter motor yang memutar flywheel (starter motor hanyalah penggerak
awal flywheel pada crankshaft). Flywheel tersebut berputar memutarkan
crankshaft. Crankshaft berputar menggerakkan piston dari TMA ke TMB.
Sementara itu crankshaft melalui timing belt juga memutar camshaft.
Camshaft dengan tonjolan nok mendorong katup isap. Seiring dengan
turunnya piston dan terbukanya katup isap maka akan menghisap campuran
bahan bakar dan udara. Sesuai siklus empat langkah maka akan terjadi
ledakan, yang membuat crankshaft terdorong berputar. Begitu selanjutnya
sehingga motor bakar dapat menyala.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09780846308002774644noreply@blogger.com2